14 - KOPSAN

566 24 0
                                    

Hi, frend! Enjoy this story :)

Abhita dan keempat temannya, mulai memasuki gang kecil yang berlika-liku.

Setelah berhasil keluar dari gang tersebut, Abhita melihat kondisi mulai aman dari kejaran cowo brengsek itu.

"Kayaknya mereka udah gak ngikuti deh, yuk pulang aja," Katanya.

Baru saja ia membungkamkan mulutnya, tiba-tiba keempat cowo itu muncul dari jalan sebelah kanan mereka. 

Cowo yang sedari tadi mengganggu Andiena, mulai melangkahkan kakinya ke arah mereka, "Mau lari kemana lagi manis?"

"Gue bilang stop, ya stop!" Balas Abhita sambil melangkahkan kakinya ke belakang.

"Pinter juga lo nyari tempat yang sepi kayak gini, Hahaha."

"Mau lo apa si?" Tanya Safana, geram.

Mendengar pertanyaan Safana, laki-laki itu mulai tertawa layaknya orang gila. "Mau gue?  gampang ko."

"Yaudah apa?" Balas Tarani.

"Gue cuma mau temen lo itu, balikan lagi sama gue." Ujarnya sambil menunjuk wajah Andiena.

Abhita, Tarani, Aleka, dan Safana terkejut dan segera melihat ke arah Andiena yang sedari tadi membungkam mulutnya.

"Gimana? maukan?" Tanya laki-laki yang mulai berjalan mendekati Andiena.

Dengan mata yang mulai merah dan kedua alis yang di kerutkan, Andiena berteriak tepat berhadapan dengan wajah laki-laki tersebut, "GAK AKAN PERNAH TERJADI!"

Laki-laki itu hanya membalas dengan senyuman jahatnya.

Setelah mendengar suara riuh dari depan warung, tiba-tiba segerombolan laki-laki yang sedang kopsan (kopdar santuy), berjalan menghampiri mereka yang sedari tadi berperang mulut.

"Heh! lo kalo berani jangan sama cewe dong!" Seru laki-laki bertubuh kekar sambil mendorong bahu laki-laki brengsek itu.

"Ka Eric?" Sapa Abhita.

"Abhita? lo ngapain di sini? di apain lo sama laki-laki cupu ini?" Tanya Eric kesal.

"Jadi gini kak..." Abhita mulai menjelaskan kejadian yang terjadi pada dirinya dan keempat temannya, kepada Eric, Arga, Jivan, Harel, dan Ravish.

Tangannya mulai terkepal kuat, dan nafasnya tidak lagi beraturan, "Oh gitu, brengsek juga lo ya! Heh, ngaca dong! Cowo kayak lo tuh emang gak pantes buat dia!" Bentak Eric pada laki-laki tersebut.

"haha, kenapa? lo juga suka sama diakan?" Ujar laki-laki bresek itu, sambil menepuk pelan bahu Eric.

"ANJING!!!" Kata Eric yang langsung memukul wajahnya.

Tiba-tiba ketua black eagle itu berjalan dan melerai mereka. "Udah-udah Ric!" Kata Arga sambil menarik kerah baju Eric.

"Lo selesain nih masalah lo!" Seru Arga pada Abhita.

Abhita terdiam dan berfikir mengenai ide cemerlang yang terlintas di kepalanya barusan. "Yaudah gini aja, lo sama gue balapan sekarang! Kalo gue yang menang, lo stop ganggu Andiena lagi. Dan kalo gue yang kalah, lo boleh balikan lagi sama dia. Gimana?" 

Keempat teman Abhita dan black eaglepun terkejut, mendengar parnyataan yang di lontarkan oleh Abhita barusan.

"Lo gila ya Bhit? jadiin Andiena bahan taruhan kayak gini?" Bisik Safana pada Abhita.

"Udah tenang aja." Jelasnya.

Laki-laki itu mengulurkan tangannya pada Abhita, "DEAL!"

Andienapun mulai cemas, bagaimana tidak? 'jika Abhita kalah, dia akan jatuh ke pelukkan laki-laki brengsek itu lagi'

Kini mereka semua berjalan menuju tempat yang sepi dan gelap, untuk melangsungkan balap liar itu.

***

Mereka berdua kini bersanding di tengah jalan.

"Kalian siap?" Tanya Ravish sebagai juri.

"SIAP!" 

Tarani, Andiena, Aleka, dan Safana mulai mengkhawatirkan Abhita. "Tenang aja, Abhita pasti menang." Ucap Eric pada mereka, dengan mata tertuju pada Andiena.

"Gila nih cewe, emang gak ada takutnya," ujar Jivan pada Arga.

Ravish kini melentangkan kedua tangannya di depan mereka berdua, dan berteriak "Satu.. dua.. tiga..!!!" 

***

Instagram :
@_____blackeagle1
@wattpadbiilah

A QUADRAT [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang