Hai.. hai.. apa kabs?
Semoga selalu bahagia ya, jangan galau-galau!
Comment dan votenya ditunggu ya.Happy Reading!
Aleka memberitahukan ide cemerlangnya kepada Abhita, Andiena, Safana, dan Tarani, untuk menggagalkan rencana Black Eagle.
"Jadi gini. Waktu ka Ravish main kerumah gue, dia sempat ngajak gue buat ke makam almarhum mantannya."
"HAH?" Tarani kebingungan.
"Iya. Udah deh pokonya ceritanya panjang kalo soal itu, nanti next time pasti gue cerita."
"Yaudah. Lanjut-lanjut." ujar Safana tak sabar mendengar ide yang hampir cemerlang itu.
"Nah, gimana kalo gue ngajak ke makamnya besok? Dengan begitu ka Ravish gak akan bisa ikut penyerangan balas dendam."
Keempat sahabatnya terdiam sambil memikirkan usulan darinya.
"Tapi kalo ka Ravish gak ikut, masih ada ka Eric lho. Secara dia kan panglima tempur Black Eagle." jelas Tarani sambil meneguk orange juice digenggamannya.
Dan kini pandangan Abhita, Safana, Aleka, dan Tarani pun berfokus pada Andiena yang sedari tadi juga ikut memikirkan solusi untuk masalah ini.
"Kenapa kalian ngeliatan gue kaya gitu?!"
"Kayanya gue tau siapa yang bisa naklukin ka Eric." ujar Aleka tepat dihadapan Andiena.
"GUE?"
"Iya. Elo." balas Aleka.
"Gak, gue gak bisa!"
"Lo pasti bisa Andiena." kata Tarani meyakinkan.
"Tapi..."
"Please Dien. Ini demi masa depan Black Eagle juga lho." pinta Abhita.
Tanpa mengeluarkan satu kata pun, Andiena seolah menyetujui usulan keempat sahabatnya.
***
Keesokan paginya Andiena meminta Eric untuk berangkat ke sekolah bersama, dengan alasan motor yang biasa ia gunakan sedang bermasalah.
"Sorry Dien agak telat, macet banget jakarta." ujar Eric yang baru saja mematikan mesin motornya.
"Iya ka, gapapa ko."
"Motor lo kenapa lagi?"
Andiena menjawab dengan santai pertanyaan itu, sebab memang benar adanya. Motor itu bermasalah sejak tragedi kemarin, "Gak tau ka, gue juga gak paham."
"Hmm.." Eric menganggukan kepalanya sambil memandangi motor Andiena, yang terparkir rapih bersama koleksi mobil ayahnya di garasi.
"Ka, jalan sekarang yuk. Nanti kita telat lagi." ajak Andiena yang sedang mengenakan helm berwarna silver.
"Yaudah, yuk."
Setelah Andiena dipersilahkan mengisi jok belakangnya, mereka segera menuju sekolah dengan kecepatan yang masih terbilang normal.
"Nanti pulang sekolah, gue cek motor lo ya." ujar Eric sambil mengendarai motor kebanggaannya.
Andiena menganggukan kepalanya dan tersenyum. Seolah rencana yang diusulkan sahabatnya, hampir berjalan mulus.
***
Kringggg...!
Bel istirahat telah berbunyi, semua siswa berbondong-bondong menghampiri kantin sekolah.
"Kantin, yuk?" ajak Tarani yang sudah terlebih dahulu bangkit dari kursinya.
"Yuk." keempat temannya kompak.
KAMU SEDANG MEMBACA
A QUADRAT [END]
Teen FictionArgani Bamantara, biasa di panggil Arga. Pria yang manjadi incaran setiap wanita. Dengan pribadi yang sederhana, tegas, cuek dan berwibawa, menjadikan ia salah satu pria yang paling di segani di sekolah. Siapa yang tidak mengenalnya, ia juga memimpi...