37 - HARI YANG DITUNGGU

240 10 0
                                    

"Semua udah aman, ya?" teriak ketua saat di base camp Back Eagle pukul lima pagi.

"Aman, Ga." balas masing-masing ketua geng motor se Jakarta.

Om fikar selaku senior, mengajak semua anggota di pagi itu untuk berdoa sebelum keberangkatan, "Mari sama-sama kita tundukan sejenak kepala kita, agar perjalanan kali ini tidak ada kendala dan selamat sampai disini lagi, menururt agama dan kepercayaan masing-masing, berdoa dimulai."

Hawa sejuk pagi itu menemani perjalanan mereka. Sungguh, teramat tenang suasana saat pembacaan doa tadi.

Kini mereka bersiap untuk meninggalkan base camp Black Eagle. Dipimpin oleh om Fikar dan beberapa anggotanya, lalu Black Eagle, dan anggota geng motor lainnya.

***

Setelah menempuh perjalanan panjang, akhirnya mereka sampai di Bandung, tepatnya di villa kencana. Seluruh panitia mengambil alih tugasnya masing-masing disana.

Hari sudah semakin sore, Arga dan Om Fikar tengah asik memandangi seluruh anggota yang sedang bermain bola di halaman Villa.

"Makasih ya, Ga." ujar ketua geng Monarch.

"Makasih buat apa, om?

"Makasih lo udah bisa ngejaga tradisi ini."

Arga tersenyum mendengar kalimat itu, "Gue gak bisa sampai dititik ini, kalo gak karena dukungan lo, Om." balasnya.

Om fikar menoleh ke arah Arga dan berjabat tangan dengan penuh gembira.

Tanpa disadari, hari sudah larut malam. Suara jangkrik terdengar jelas di telinga mereka, entah mengapa udara di Bandung sedikit lebih dingin malam ini.

"Guys, merapat dulu dong sini." ajak Arga saat melihat ada beberapa anggota yang tengah asik bermain play station.

Mereka kini tengah berkumpul di satu ruangan khusus di Villa itu.

"Sekarang, gue akan ngumumin pemenang lomba estafet air tadi sore." ucap Arga sambil memegang kertas di tangannya.

Terlihat semua anggota sangat menunggu momen ini, dari tatapannya. Secara hadiah perlombaan ini sungguh membuat setiap orang menginginkannya.

"Oke. Juara ke tiga dimenangkan oleh, Orion." kata Arga sangat bersemangat.

Arga mempersilahkan perwakilan dari geng Orion untuk maju ke depan bersamanya.

"Kemudian, juara ke dua dimenangkan oleh, Black Eagle." lanjutnya.

Jelas perwakilan dari Black Eagle yang maju adalah manusia paling tampan di gengnya. Jivan. Ya, dialah yang paling tampan menurut dirinya sendiri.

"Dan yang paling ditunggu-tunggu, inilah pemenang sesungguhnya. Juara pertama dimenangkan oleh, Corvus." teriak Arga sebagai apresiasi.

Perwakilan dari corvus pun berjalan kedepan munuju Arga, dan kedua pemenang lainnya.

Hadiah itu diberikan oleh om Fikar, selaku senior mereka di dunia permotoran ini.

Setelah om Fikar selesai menyerahkan hadiah itu, Abhita selaku wakil ketua di acara ini, membacakan rundown malam ini, "Untuk acara selanjutnya, yaitu malam keakraban."

Seluruh lampu sengaja dipadamkan dan layar proyektor dipantulkan ke tembok berwarna putih. Kini hanya terlihat cuplikan video yang telah dibuat Axel untuk mengenang salah satu dari anggotanya yang tewas akibat tauran.

Disusul video perjalanan mereka dari awal terbentukan komunitas geng motor se Jakarta, hingga sekarang yang ternyata sudah sejauh ini.

Tanpa di sadari, banyak dari mereka yang terharu saat menyaksikan video tersebut, termasuk Jivan.

A QUADRAT [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang