09 - RUMAH ABHITA

833 30 0
                                    

ETSSS...!!! SEBELUM LANJUT KE PART SELANJUTNYA, BOLEH VOTE DAN COMMENT DULU YA! MAKASIH.

***

"Mau ngapain emang nelfon dia?" Tanya Arga.

"Kita mau jengukin dia kak, tapi kita gak ada yang tau alamat rumahnya." Jawab Tarani.

Mendengar jawaban Tarani, terlintas ide yang ada di kepala Arga. "Yaudah ayo gue anter."

WHAT? DI ANTAR KA ARGA?

"Maaf kak sebelumnya, lo tau rumah Abhita?" Tanya Andiena.

"Ya taulah! orang semalam Arga yang nganterin Abhita pulang," sambar Eric tiba-tiba.

Memang mereka tidak mengetahui apa yang terjadi pada Abhita semalam, jadi wajar saja kalau mereka terlihat kebingungan mendengar ajakan Arga.

"Udah ayo cepat!" Tegas Arga.

"Kita ikut jugakan brother?" Tanya Jivan.

"Iya, bawel."

Kini mereka semua berjalan ke rumah Abhita, dan di pimpin oleh Arga sebagai penunjuk arah.

***

"Permisi tante, apa benar ini rumah Abhita?" Tanya Arga pada seorang perempuan cantik, berusia kisaran empat puluhan, dengan rambut panjang yang terurai, sedang menyiram tanaman di halaman rumahnya.

"Oiya benar, kalian pasti teman sekolahnya ya?"

"Iya tante, kita teman sekolah Abhita."

"Abhitanya ada tante?"  Tanya Safana.

"Ada ko, lagi di kamarnya dia. Yuk silahkan masuk."

Merekapun mulai berjalan memasuki rumah Abhita yang besar itu.

"Gila nih rumah apa kantor dpr, gede banget." Ujar Jivan.

"Huuu.. norak dasar!" Jawab Harel spontan.

***

"Kalian duduk di sini aja dulu ya, biar tante panggil Abhitanya."

"Oke tante," jawab Tarani.

Terdengar suara pintu yang tertutup dari lantai dua, membuat mereka semua menolehkan kepalanya.

"Abhita.." Panggil Aleka.

Abhita berjalan ke arah mereka yang sedang menunggunya di ruang tamu.

"Hai guys.." Sapa Abhita pada mereka semua.

"Lo sakit apa si bhit? muka lo memar gini?" Tanya Tarani memasang sambil menunjuk wajah Abhita.

Abhita langsung memalingkan wajahnya ke arah Arga.

"Kenapa liat-liat? kangen ya sehari gak ketemu gue? Ucap Arga menggodanya.

"Idih pede banget lo jadi manusia!"

"Lagian lagi di tanya sama temen lo, ngapain malah ngeliatin gue?"

Tak membalas perkataan Arga lagi, ia langsung menjawab pertanyaan yang di lontarkan oleh Tarani.

A QUADRAT [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang