18 - PDKT

563 21 0
                                    

Hi, frend! Enjoy this story :)

***

"Gak mau masuk dulu?"

"Gapapa, gue tunggu disini aja," ujar Ravish.

"Oh yaudah, bentar gue ambil dulu jaketnya."

Aleka memasuki rumahnya untuk mengambil jaket Ravish yang ada padanya. 

Disisilain Aleka yang sedang mengambil jaket, terlihat sebuah mobil berwarna putih memasuki gerbang rumah Aleka. Tiba-tiba seorang perempuan berumur empat puluhan menuruni mobil tersebut dan berjalan menghampiri Ravish, yang tengah menunggu Aleka didepan gerbang.

"Cari siapa nak?" 

"E-enggak tante, saya lagi nunggu Aleka ngambil jaket saya, yang kebawa semalam tante".

"Yasudah, nunggunya didalam saja yuk," ajak perempuan itu.

"Enggak usah tante, saya tunggu disini aja."

"Hey.. gak baik lho tamu nunggu diluar. Perkenalkan saya bundanya Aleka, salam kenal ya."

"I-iya tante, salam kenal juga. Saya Ravish, kakak kelasnya Aleka tante."

"Yaudah Ravish, yuk masuk."

Mau tidak mau, Ravish akhirnya menunggu Aleka didalam rumahnya. Atas perintah bunda Aleka, Ravish kini duduk diruang tamu yang terdapat foto perempuan berumur enam tahunan sedang memainkan biola.

"Itu Aleka, waktu usianya masih enam tahun." Ucap sang bunda pada Ravish, yang sedang memperhatikan foto tersebut.

"Oh itu Aleka? cantiknya gak berubah ya tante, hehe."

Bunda Aleka hanya membalas dengan senyuman yang tulus, "yasudah, tante buatkan minum dulu ya," ujarnya.

"Gak usah repot-repot tante."

"Gak repot ko," jawabnya sambil berjalan menuju dapur dari rumah tersebut.

***

Terdengar suara pintu yang tertutup dari arah belakang Ravish, ternyata itu Aleka yang berjalan menghampirinya, sambil membawa jaket.

"Lho, ko kakak didalam? bukannya..." 

"Bunda yang suruh dia masuk. Lagian, tamu ko gak disuruh masuk si nak?" Ucap Bunda yang memotong perkataan  Aleka.

"Eh ada bunda, tadi udah aku suruh bun, tapi kak Ravishnya gak mau."

"Iya tante, tadi Aleka udah nawarin ko."

"Yaudah, kalo gitu silahkan diminum minumannya. Bunda tinggal dulu ya,"

Kini tersisa mereka berdua diruang tamu yang luas itu. Ravish mulai mengambil cangkir berisi coklat panas dan meneguknya.

"Itu, lo?" Tanya Ravish sambil menunjuk foto perempuan yang sedang memainkan biola.

"Iya kak hehe,"

"Cantiknya gak berubah."

Aleka terkejut mendengar ucapan Ravish barusan, 'oh my god, apa yang kak Ravish bilang? ini benaran kak Ravish kan? iyakan?' Batinnya.

"Hehe, makasih kak."

A QUADRAT [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang