2. First case

805 71 1
                                    

"Kau serius?" Tanya Minho setelah berhasil menelan bimbimbap nya.

Haknyeon mengangguk. "Aku justru penasaran bagaimana cara kerjanya."

"Cara kerjanya sama saja senior, meneliti kasus, melakukan investigasi TKP, pengumpulan bukti, meminta keterangan saksi, megajukan hukuman sesuai Undang-undang yang berlaku dan sidang." Sunwoo menjawab.

"Apa benar semua Jaksa dan Pengacara disana memiliki lisensi senjata bahkan sampai intermasional?" Kali ini Somi yang bertanya.

Sunwoo meminum kopinya. "Tidak juga."

"Kau?" Tanya Yeji.

Sunwoo menatap wanita bermata kucing itu dengan tatapan bertanya. "Aku apa?"

"Memilikinya juga?"

Sunwoo menggeleng. "Itu hanya untuk yang sudah berkerja disana dengan waktu yang lama, sedangkan aku hanya baru satu tahun."

Semuanya mengangguk, Primavera memang selalu menjadi pusat perhatian semua firma hukum. Apalagi Sunwoo pernah bekerja disana, maka mereka bisa bertanya sepuasnya.

"Apa kau mengenal Joe Emilio?" Tanya Minho.

"Uhuk!" Sunwoo tersedak ayam gorengnya, dengan tergesa ia mengambil minum untuk meredakannya.

"Kenapa kau seterkejut itu?" Tanya Haknyeon.

Sunwoo menggeleng. "Ayamnya masih panas, lidahku rasanya terbakar."

"Jadi kau mengenalnya?" Ulang Minho.

"Tidak, hanya sekedar tahu saja."

"Pernah melihat wajahnya?" Somi bertanya dengan raut wajah yang begitu penasaran.

Sedangkan Sunwoo menatap Somi dengan tatapan heran. "Tentu saja, kita satu tempat kerja."

"Woahh, beruntung sekali dirimu. Joe tak pernah menunjukan wajahnya didepan publik, bahkan saat persidangan saja dia selalu menggunakan masker." Keluh Minho.

Sunwoo mengendikan bahunya acuh. "Dia butuh privasi mungkin."

"Sebuah mayat ditemukan di tempat pembuangan akhir distrik sepuluh. Mayat yang diidentifikasi bernama Choi Ji Deo diperkirakan tewas karena overdosis miras."

Minho yang hendak menyuapkan bimbimbap terakhirnya langsung urung dan menatap kearah televisi. "The Fuck?!"

"Mayat korban saat ini sedang dalam perjalanan menuju kantor forensik untuk di autopsi."

"Ada apa?" Tanya Somi.

Minho tidak menjawab, dia sibuk dengan ponselnya untuk menghubungi seseorang. "Halo Soobin di berita itu—"

"Benar , korban itu Ji Deo."

Minho langsung melempar ponselnya dan meraup wajahnya kasar. "Sialan."

Yeji langsung mengambil ponsel Minho yang masih terhubung dengan pihak kepolisian. "Halo Soobin, bisa tolong laporkan perkembangannya pada kami."

"Mayat ditemukan salah satu penghuni apartemen disekitar sana, keadaannya sudah  membengkak, kemungkinan tewas sekitar tiga hari yang lalu. Untuk lebih jelasnya kalian bisa datang ke kantor forensik."

"Baik terima kasih, Soobin, kami akan segera kesana." Sambungan terputus, Yeji langsung mengalihkan perhatiannya pada Minho. "Kau mengenal korban?"

"Dia saksi kunci di sidang lusa."

Semuanya membelalakan mata, ini buruk, benar-benar buruk. Yeji langsung mengambil jasnya.

"Kita ke kantor forensik sekarang."

UNDERCOVER Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang