46. Last but not finished

299 46 9
                                    

Baca end note yak......

Bukan, itu bukan Sunwoo. Yang barusan muncul adalah Haechan yang didampingi oleh Soobin. Flash kamera langsung menyerbu kearahnya, dia hanya tersenyum simpul seraya terus berjalan kearah Riki.

"Maaf atas keterlambatannya Yang Mulia. Saya, Josh Emilio menggantikan Jaksa Kim Sunwoo yang berhalangan hadir tepat waktu hari ini. Surat kuasa sudah diserahkan pada pengurus pengadilan, sehingga persidangan bisa langsung dilaksanakan. " Haechan membungkuk sebelum kemudian duduk.

Ricuh, semua orang ricuh. Datangnya salah satu Emilio dipersidangan adalah hal yang sangat sulit terjadi, terlebih sebagai Jaksa pengganti. Namun sebagian dari mereka juga mulai berpikir, siapa Sunwoo sampai bisa menghadirkan seorang Josh Emilio sebagai penggantinya?

Tok!
Tok!
Tok!

Tiga ketukan palu membuat suasan berubah hening. "Persidangan akan segera dimulai."

"Pihak penuntut, menuntut tergugat dengan tuntutan pencemaran nama baik dan pembunuhan berencara terhadap mendiang Dokter Hwang Hyunjin. Hasil putusan waktu itu jatuh pada tanggal lima juni setelah proses penyekidikan kurang lebib satu bulan. Mendiang Dokter Hwang Hyunjin, dijatuhi hukuman lima belas tahun penjara atas tindak kriminal mal praktek dan penyalahgunaan wewenang sebagai seorang Dokter bedah. Kasus ini akan kembali diangkat setelah meninjau beberapa bukti yang tidak tertera di persidangan tiga tahun yang lalu. Dimana bukti mengenai penyalahgunaan organ di Rumah sakit tergugat yang merugikan banyak pihak. Untuk pihak penggugat, dipersilahkan."

Haechan berdiri. "Mohon izin yang mulia. Persidangan tiga tahun yang lalu, sepenuhnya dikendalikan oleh pihak tergugat. Mulai dari perampasan jurnal seberta ponsel Dokter Hwang tanpa izin, yang ditunjukan pada saat persidangan dengan pernyataan bahwa kedua barang itu adalah hasil penggeledahan. Namun faktanya, kedua barang tersebut tidak ada di ruang kerja ataupun rumah Dokter Hwang."

"Izin menyela, Yang mulia." Dokyeom bersuara. "Pada saat itu, pihak yang melakukan penggeledahan menemukan kedua barang itu di laci meja kerja Mendiang Dokter Hwang untuk Jurnal, dan di saku celana untuk ponsel."

"Namun pada saat itu, Dokter Hwang meletakan jurnalnya di rumah abu milik sang kakek yang berada di Itaewon. Saya melengkapinya dengan bukti sebuah rekaman CCTV." Haechan menunjuk kearah infokus.

Rekaman CCTV itu diambil dari pojok kanan, disana terlihat dengan jelas saat Hyunjin meletakan sebuah buku bersampul coklat dibelakang guci abu. Tanggal yang tertera di atas rekaman itu adalah lima hari sebelum Hyunjin di tangkap.

"Selain meletakan jurnalnya disana, Dokter Hwang juga meletakan kamera kecil diatas pot bunga. Yang dimana tidak sampai dua jam kemudian, ada beberapa orang yang datang dan mengambil jurnal tersebut. Hal ini tidak bisa dibeberkan dipersidangan waktu itu, karena rekaman CCTV sudah dihapus oleh pihak tak bertanggung jawab. Namun dengan posisi kamera yang diletakan oleh Dokter Hwang, menangkap dengan sangat jelas kejadian itu."

Rekaman di monitor berganti, rekaman yang sangat jernih memperlihatkan sekitar tiga orang yang lengkap dengan masker dan sarung tangannya berusaha mencari jurnal milik Hyunjin. Mulai dari tanggal hingga waktu yang tertera menunjukan bahwa hanya berjarak sekitar satu setengah jam dari Hyunjin meletakan Jurnalnya dan tiga orang itu datang.

"Jika rekaman itu memang ada, kenapa tidak ditunjukan pada persidangan tiga tahun yang lalu?" Tanya Hakim.

"Tidak sempat yang mulia. Dokter Hwang berniat menyerahkan rekaman itu pada Pengacara Kim Doyoung sebelum persidangan putusan, namun urung saat mendengar kabar bahwa Riki mengalami kecelakaan."

"Anda berbicara seolah anda berbicara langsung dengan Mendiang Dokter Hwang, Jaksa Josh." Ujar Dokyeom.

Haechan tersenyum miring, dalam hati ia bersorak. "Apakah sepanjang saya berbicara, saya menyebut Dokter Hwang dengan sebutan mendiang?"

UNDERCOVER Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang