Hari sidang pertama kasus Tuan Kim tiba, banyak yang hadir untuk menyaksikan, dan sebagian besar diisi oleh wartawan mengingat Tuan Kim masuk kedalam dua puluh daftar pemilik perusahaan terbesar di Korea selatan. Kasus ini pasti menjadi makanan empuk para pemburu berita seperti mereka.
Dijajaran para saksi juga terdapat semua rekan baru Sunwoo termasuk Felix dan beberapa rekan Changbin yang duduk di kubu masing-masing.
"Woah, bukankah ini tertalu banyak yang hadir?" Heran Felix seraya menatap sekeliling.
Haknyeon terkekeh pelan. "Ingat satu hal, masih banyak orang yang ingin tahu urusan orang lain."
Felix ikut terkekeh. "Kau benar, karena jika dihitung, jumlah orang yang bersangkutan dengan kasus ini hanya sekitar sepuluh orang. Benar?"
Haknyeon mengangguk. "Dewan penyelenggara bantuan sosial, pihak dari masing-masing korban, putra Tuan Kim, dan kau sebagai pihak Amerika."
"Bagaimana dia bisa setenang itu?" Tanya Somi.
"Siapa?" Timpal Soobin.
Somi hanya menunjuk kearah Sunwoo dengan dagunya. "Bahkan sempat-sempatnya dia bermain game?!" Sambungnya saat melihat Sunwoo yang tengah berkutat dengan ponselnya.
Mendengar itu, Felix kembali terkekeh. "Dia memang begitu, itu adalah salah satu caranya untuk tidak gugugup saat persidangan."
"Kau sudah mengenalnya lama bukan?" Tanya Minho.
Felix mengangguk. "Cukup lama."
"Apa dia pernah kalah?"
"Dalam persidangan?"
Minho mengangguk. "Dia terlalu menyeramkan untuk ukuran Jaksa baru."
Felix tersenyum. "Pernah."
Kelima rekan Sunwoo itu langsung menatap Felix. "Sungguh?!" Kelimanya bahkan berseru bersamaan.
Felix tertawa melihat respon mereka. "Kenapa kalian seterkejut itu, bukankah wajar jika mengalami kekalahan?"
"Dengan cara kerja dia yang seperti itu?!" Heran Yeji.
"Dia tidak sehebat itu."
"Kau berhutang pada ku, Kim."
*
*
*Disisi lain, Jisung tengah menatap Changbin didepan sana. Sebenarnya perkataan Eric waktu itu cukup mengusiknya. 'itu terlalu jelas, kalian saja yang tidak menyadarinya.'
Apa yang tidak dia dan Changbin sadari tentang Jaksa baru Tuseoggi teraebut? Bahkan Eric sampai panik seperti itu. "Jika akhir persidangan sesuai dugaanmu, maka aku akan mencurigaimu." Ujarnya seraya menatap Eric yang duduk disampingnya.
Eric hanya tersenyum miring. "Lakukan semaumu, tapi tebakanku kali ini tidak akan meleset. Karena tanpa persidanganpun, Changbin sudah kalah telak. Ah, jangan pernah mencoba untuk mencari tahu tentang Jaksa baru itu atau kalian akan menyesal."
"Kau tahu? Saat sesuatu hal dilarang untuk dilakukan, maka itu akan samakin menjadi buruan."
"Whatever, tapi jangan salahkan aku jika terjadi sesuatu dikemudian hari. Aku sudah kengingatkan kalian."
*
*
*Persidangan dimulai saat setelah hakim memasuki ruang persidangan disusul oleh Tuan Kim dengan pakaian tahanannya. Sunwoo tersenyum simpul saat Tuan Kim menatapnya dengan sengit, ah dia menyukai situasi ini.
"Meninjau tuntutan yang dilayangkan Jaksa Kim, maka pengadilan memutuskan untuk mengusutnya satu persatu. Silahkan Jaksa Kim, anda bisa memulainya dengan tuntutan pembunuhan tiga asisten rumah tangga terlebih dahulu."
KAMU SEDANG MEMBACA
UNDERCOVER
RandomJudul sebelumnya : Bad genius Darah mafia mengalir murni ditubuhnya, namun dirinya juga salah satu aset negara. Keturunan darah murni familia ternama, dididik layaknya hewan buas. Tidak sembarang hal bisa menyentuhnya, musuh dari semua musuh, namun...