Pagi ini pihak kepolisian Seoul dihebohkan dengan kedatangan Badan Intelegen Internasional dari Amerika yang tiba-tiba. Tidak banyak, hanya sekitar sepuluh orang. Namun tetap saja, mereka tidak memiliki persiapan apapun.
"Maaf atas keterkejutan anda sekalian, saya Lee Felix ditugaskan oleh Badan Intelegen Amerika untuk ikut serta dalam penanganan kasus mendiang Tuan Sammie." Felix menyerahkan surat tugas pada Jenderal polisi disana. "Sudah jelas keberadaan saya disini juga untuk mempermudah kita dalam berkomunikasi mengingat saya bisa berbicara bahasa Korea dengan lancar. Jadi, selama kasus Tuan Sammie berlangsung, saya berhak tahu apa saja yang terjadi."
Mendengar itu Soobin langsung maju dan mengulurkan tangannya. "Saya Choi Soobin, pihak dari kepolisiaan yang bertanggung jawab dan menangani kasus ini."
Felix menjabat tangan Soobin. "Mohon kerja samanya."
*
*
*"Seperti biasa, dia tidak pernah bermain-main." Monolog Eric saat menerima kabar bahwa pihak Amerika juga turun.
"Ada apa?" Tanya Jisung.
"Pihak Amerika turun untuk kasus Tuan Sammie."
Jisung membelalakan matanya. "Bagaimana mungkin?"
Eric meraup wajahnya kasar. "Changbin tidak akan memiliki celah."
Jisung menatap rekannya itu bingung. "Kenapa dari kemarin kau seperti mengenal baik Jaksa baru itu?"
Eric langsung menggeleng ribut. "Tidak tidak! Aku tidak mengenalnya, aku tidak pernah berharap mengenalnya."
"Kau menyembunyikan sesuatu, Eric."
"Aku tidak menyembunyikan apapun, itu terlalu jelas! Kalian hanya tidak menyadarinya saja."
*
*
*Soobin langsung membawa Felix menuju Tusseogi setelah dirasa sambutan di kantor polisi sudah selesai, hanya Felix saja karena rekannya yang lain Felix minta untuk kembali ke hotel saja.
"Sejujurnya aku masih kaget saat tahu pihak Amerika turun secepat ini." Ujar Soobin dengan santai, Felix yang meminta untuk tidak terlalu formal.
Felix terkekeh pelan. "Seseorang menghubungiku dan mengatakan jika dia menemukan pembunuh Tuan Sammie."
"Sunwoo maksudmu?"
Felix tertawa lebih keras. "Bagaimana kau bisa menyimpulkan jika dia yang menghubungi ku?"
Soobin mengendikan bahunya. "Aku tak bisa menganggap Sunwoo enteng setelah persidangan waktu itu, dia seperti kotak pandora. Mendapatkan bukti dengan mudah, menghubungi pihak mu tanpa sulit, itu menandakan kalau dia bukan orang sembarangan bukan?"
Felix mengangguk. "Jika dengan aku pribadi, kami saling mengenal saat kuliah. Untuk selebihnya aku tak berani menebaknya."
"Aku tahu, lagi pula mana ada Jaksa yang baru satu tahun berkarir memiliki koneksi segila itu? Hanya dia."
"Satu tahun heh?"
*
*
*Sampai di Tuseoggi, Soobin langsung mengarahkan Felix ke ruangan para Jaksa. Dan yang beruntungnya semua sedang berada di tempat.
Tok! Tok!
Soobin mengetuk pintu terlebih dahulu sebelum membukanya. Membuat semua penghuni ruangan tersebut langsung mendongak.
"Oh Soobin?" Heran Haknyeon.
Soobin tersenyum tipis. "Hai, aku membawa utusan Amerika."
Dibelakangnya Felix tertawa pelan. "Kenapa sebutannya seperti itu?" Gumamnya pelan.
KAMU SEDANG MEMBACA
UNDERCOVER
RandomJudul sebelumnya : Bad genius Darah mafia mengalir murni ditubuhnya, namun dirinya juga salah satu aset negara. Keturunan darah murni familia ternama, dididik layaknya hewan buas. Tidak sembarang hal bisa menyentuhnya, musuh dari semua musuh, namun...