14. Reciprocal

407 52 7
                                    

Setelah menghubungi beberapa orang dan mengatakan bahwa dirinya baik-baik saja, disinilah dia sekarang. Duduk berhadapan dengan Samm di ruang lainnya yang berada di tempat itu.

"Jadi?" Tanya Sunwoo.

Samm mengangkat alisnya. "Apa?"

Sunwoo berdecak. "Your wishes, aku tak suka hutang budi."

Samm terkekeh pelan. "Jika boleh aku berkata, bertemu dengan mu saja sudah merupakan sebuah jackpot.

"Aku tidak sepenting itu, oke?"

Samm kembali mengangkat sebelah alisnya. "Dengan nama belakang mu? Dengan pangkat mu? Dengan gelar mu? Dengan yang kau miliki? Are you kidding?"

Sunwoo mengangguk jengah. "Yes, rigth. Whatever. Jadi, apa yang kau inginkan dari orang penting ini?"

Samm meraih sebuah dokumen di rak samping dan menggesernya kearah Sunwoo. "Aku sama sekali tidak berpikir akan mendapat bantuan segila ini, tapi aku juga tak menyia-nyiakan kesempatan bukan?"

Sunwoo menarik berkas tersebut dan membukanya. "Kasus penjualan organ manusia ilegal?"

Samm mengangguk. "Kasus itu diangkat tiga tahun yang lalu. Rumah sakit Haneul."

Sunwoo membuka lembaran lainnya, namun kemudian gerakannya terhenti di sebuah halaman. Dia mendongak untuk melihat Samm dan membalikan apa yang dia lihat. "Dokter Hwang Hyunjin ditetapkan sebagai tersangka dari berjalannya operasi ilegal itu dengan menyalah gunakan wewenangnya sebagai Dokter bedah?" Diktenya. Disana juga terdapat foto yang sangat mirip dengan orang didepannya, yang membedakan hanya potongan rambutnya. Ah, dan mungkin kini dengan postur tubuhnya yang jauh lebih tegap.

Samm memalingkan wajahnya. "Baca yang lainnya."

Sunwoo menurut, ia membuka halaman lainnya. Gerakannya kembali terhenti di halaman terakhir. "Sebuah bus tahanan mengamai kecelakaan tunggal menuju rumah tahanan, semua tahanan dinyatakan tewas. Termasuk Dokter Hwang yang akan dipindahkan ke Rutan untuk menjalani hukumannya." Dia kembali menatap orang didepannya. "Akan sangat lucu jika aku sedang berbincang dengan hantu sekarang, your twins?"

"Nope, that's me."

"Kau selamat tapi tidak ada yang tahu?"

Samm mengangguk. "Aku tak sudi dihukum atas perbuatan yang tidak aku lakukan, setidaknya dengan beredarnya berita bahwa tidak ada yang selamat, aku bisa bergerak lebih leluasa."

Sunwoo mengangguk paham, lagi pula siapa yang ingin dihukum untuk kesalahan orang lain? Hanya orang idiot. "Jadi, kau ingin aku mengangkat ulang kasus ini?"

Samm mengangguk. "Pelaku sebenarnya masih berkeliaran dengan bebas saat ini, mereka akan memakan lebih banyak korban jika tidak segera dihentikan."

Sunwoo kembali meletakan berkas itu di meja. "Bukankah ini terlalu berlebihan? Kau hanya menolong ku dan aku membayarnya dengan kasus sebesar ini?"

Samm bersidekap. "Aku tidak akan memaksa, lagi pula kau yang menawarkan diri."

Sunwoo berdecak. "Kau beruntung karena aku belum menangani kasus lainnya."

Samm terkekeh pelan. "Naluri mu tak bisa berbohong, right?"

Sunwoo ikut terkekeh pelan. "I just can't let them life after what they doing. So, answer my question first."

"What?"

"Siapa pengacaranya waktu itu?"

"Kim Doyoung."

"Jaksanya?"

"Lee Dokyeom."

Sunwoo mengangkat sebelah alisnya sebelum kemudian meraih ponselnya, dia terlihat mencari sesuatu dan menyodorkannya oada Samm. "Dia?"

UNDERCOVER Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang