Berganti hari, Sunwoo mendatangi kediaman keluarga Hwang untuk melakukan investigasi ulang. Dia meminta Yeji agar semua anggota keluarganya berada di rumah hari ini, bahkan Riki juga mengajukan cuti selama kasus ini berjalan.
Memarkirkan mobilnya pekarangan rumah yang terbilang cukup bersar itu, dirinya sudah disambut oleh Yeji yang baru saja keluar dari rumah. Sunwoo menoleh sejenak kearah Hyunjin yang ikut bersamanya. "Kau yakin tidak ingin ikut masuk?"
Hyunjin menggeleng. "Aku belum siap."
Sunwoo mengangguk mengerti sebelum keluar dari mobil, tersenyum simpul kearah Yeji seraya memeluknya sekilas. "Dia didalam, ingin menemuinya lebih dulu?" Bisiknya.
Yeji mengangguk dan langsung berjalan kearah mobil Sunwoo, memasuki pintu kemudi dan langsung melemparkan tubuhnya ke pelukan Hyunjin. "Tidak ingin ikut?"
Hyunjin tersenyum simpul seraya mengelus sayang kepala separuh darinya itu. "Tidak sekarang, Yei-ah."
Yeji hanya bisa mengangguk pasrah. "Kau harus segera bertemu dengan mereka." Ujarnya seraya melepaskan pelukannya.
Hyunjin mengangguk. "Pergilah, aku akan mendengarkan dari sini."
Yeji kembali mengangguk sebelum kemudian keluar dari mobil Sunwoo, dan berjalan cepat kearah lelaki itu. "Ayo, yang lain sudah menunggu."
Sunwoo mengangguk dan berjalan memasuki rumah itu, keluarga Yeji menunggu di ruang tamu. Sunwoo membungkuk senejak untuk memberi salam. "Perkenalkan, saya Kim Sunwoo, Tuan dan Nyonya. Mohon bantuannya untuk melakukan investigasi ulang mengenai kasus Dokter Hwang."
Tuan Hwang mengangguk, sedangkan Nyonya Hwang langsung menyambutnya dengan senyuman hangat. "Seharusnya kami yang meminta bantuan anda, Jaksa Kim." Ujar wanita yang masih terlihat muda diusia menginjak kepala enam tersebut. "Mari, silahkan duduk."
Sunwoo menurut, dirinya duduk dan langsung membuka tas yang dia bawa. "Mari langsung kita mulai saja." Dirinya mengeluarkan cukup banyak map dari sana. "Tanggal lima Mei, Dokter Hwang ditangkap atas tuduhan malpraktek. Semua bukti mengarah padanya, laporan pemakaian ruang operasi, daftar korban, DNA, riwayat panggilan, dana yang masuk kedalam rekening, hingga koneksinya dengan orang pasar barat. Dari semua itu, ada yang kalian ketahui salah satunya?"
"Hanya dua hal." Tuan Hwang yang menjawab. "Satu minggu sebelum penangkapan, ponsel Hyunjin hilang. Namun saat persidangan, ponsel itu ada dipihak penuntut dengan mengatakan itu hasil investigasi. Sedangkan selama satu minggu, Hyunjin menggunakan ponsel baru, dan itu ada di tangan kami sampai saat ini." Tuan Hwang mengeluarkan ponsel berwarna silver dari sakunya dan melekatannya diatas meja. "Dan daftar korban, itu memang daftar semua korban malpraktek, namun bukan Hyunjin yang melakukannya. Hyunjin selalu mencatat kapan ia akan atau sudah melakukan operasi, dan dari semua data yang dijabarkan oleh pihak penuntut tidak ada satupun yang sama dengan Jurnal yang di tulis Hyunjin. Mulai dari nama, jenis operasi, sampai hasil akhir."
"Pengacara kalian tidak membahasnya?"
"Mereka mengirim orang untuk mencuri Jurnal Kakak sehari sebelum persidangan." Riki yang menjawab.
Sunwoo mengangguk seraya mencatat semua yang menurutnya penting. "Ada lagi?"
"Untuk koneksi pasar barat, Kakak mencurigai jika semua organ itu disalurkan kesana. Maka dari itu dia berusaha mencari orang dari sana untuk mencari tahu." Jawab Riki.
"Dia menemukannya?"
"Kami tidak tahu, tapi menurut apa yang dikatakan Jaksa waktu itu, orang itu bernama Vincet."
"Hui." Suara Hyunjin menyahut melalui earpich kecil yang dipakai Sunwoo.
Sunwoo langsung menulis dua nama itu. "Jika diizinkan, saya ingin memeriksa ruang kerja Dokter Hwang."
KAMU SEDANG MEMBACA
UNDERCOVER
RandomJudul sebelumnya : Bad genius Darah mafia mengalir murni ditubuhnya, namun dirinya juga salah satu aset negara. Keturunan darah murni familia ternama, dididik layaknya hewan buas. Tidak sembarang hal bisa menyentuhnya, musuh dari semua musuh, namun...