Yeji merasa bahwa dirinya tidak tidur terlalu lama, namun saat ia bangun, ia sudah berada di kamar yang berbeda dengan kamar sebelumnya. Kamar ini luas, sangat luas. Didominasi oleh warna abu dan hitam, membuat kamar ini terasa tenang. Ditambah dengan aroma maskulin yang cukup ia kenali, aroma Sunwoo.
Drrrttt
Yeji menoleh saat mendengar suara getaran dari arah nakas, itu ponselnya. Dia mengambil dan mengangkat panggilan yang ternyata dari Riki. "Hallo?"
"Are you oke?"
Yeji menyerngit. "Something happened?"
"Nothing, i just feel it."
Yeji tersenyum simpul. "I'm fine, just a little mess. It's oke."
"And what the mess?"
"Nothing."
"Kak!" Nada Riki sedikit naik.
Yeji menghela nafas. "Aku di culik oleh seseorang yang berhubungan dengan kasus ini, tapi sekarang sudah aman."
"Why you didn't tell me before?!"
Yeji bisa mendengar Riki sedang melakukan sesuatu dengan terburu-buru. "Riki listen!" Dia ikut menaikan nadanya, dan adiknya sepertinya langsung diam. "I'm totally fine, my friend help me and now i was in him place. It's oke. I'm not get hurt, i'm not in dangerous now."
Terjadi keheningan beberapa saat, Yeji berusaha untuk tidak membuat adiknya panik dan melakukan sesuatu dengan gegabah.
"Riki!" Yeji memecah keheningan.
"I'm here."
Yeji menghela nafas saat mendengar lirihan adiknya itu. "Great."
"Kak."
"Hm?"
"Can you stop? Aku tidak ingin kehilangan lagi, ku mohon."
Yeji memejamkan matanya sejenak. "Riki dengar—"
"Bisa kali ini aku yang didengarkan? Aku, Mama, Papa mengkhawatirkanmu setiap saat jika kau berurusan dengan mereka. Papa bahkan memintaku untuk berpindah divisi hanya agar aku tidak berurusan dengan mereka. Kak please, sudah waktunya kau berhenti. Dia juga tidak akan senang jika melihatmu begini terus menerus."
Air mata Yeji luruh, dadanya kembali sesak. "Tidak sebelum semuanya terungkap, Dia berhak bahagia."
"Lalu bagaimana dengan mu?! Kau terus memaksakan diri, terus menjadikan dirimu sendiri sebagai umpan agar mereka keluar, dan bahkan kau tidak memikirkan keselamatan mu sendiri!"
"Riki please."
"Whatever!" Panggilan diputus sepihak oleh Riki.
Yeji menutup wajah nya dengan kedua tangan dan menangis dengan keras. Dadanya sesak, seolah ada batu berat yang menekan jantungnya.
Dugh
Dugh
Dugh
Memukul dadanya berkali-kali dengan harapan sesaknya sedikit mereda, namun tak memberikan apapun. "Hyunjin hiks, i'm so sorry." Tubuhnya berguling kesamping dan ia membenamkan wajahnya pada bantal, berharap benda empuk itu mampu meredam teriakannya.
*
*
*Sunwoo menutup pintu kamarnya sepelan mungkin. Niatnya membangunkan Yeji untuk makan malam, namun urung saat melihat semuanya. Dia berbalik dan menuruni tangga dengan cepat.
"Where is her?" Tanya Haechan yang berpapasan di ruang tengah.
"She needed take a little time."
KAMU SEDANG MEMBACA
UNDERCOVER
RandomJudul sebelumnya : Bad genius Darah mafia mengalir murni ditubuhnya, namun dirinya juga salah satu aset negara. Keturunan darah murni familia ternama, dididik layaknya hewan buas. Tidak sembarang hal bisa menyentuhnya, musuh dari semua musuh, namun...