17. Opportunity

374 57 5
                                    

Sepulang bekerja Sunwoo mengemudikan mobilnya kesuatu tempat, dia akan menemui klien barunya. Yup, Samm. Atau mari kita sebut saja Hyunjin.

Mobil berwarna silver itu berhenti di depan sebuah toko , jujur Sunwoo merasa kasihan. Dengan gelar Doktor diusia muda, Hyunjin justru berakhir menjadi pemilik toko kelontong seperti ini.

Mengunci mobilnya, lalu ia berjalan masuk melewati pintu yang dibiarkan terbuka. Sunwoo bisa melihat Hyunjin yang tengah melayani beberapa konsumen. Tersenyum simpul, dia mengambil sebungkus rokok dan ikut mengantri.

Membutuhkan waktu sekitar sepuluh menit untuk Sunwoo akhirnya bisa berhadapan dengan Hyunjin, dia meletakan bunkus rokok itu di etalase seraya mengambil dompetnya.

Hyunjin mengambilnya untuk di scan. "Dua puluh ribu."

Sunwoo memberikan yangnya dan mengambil barangnya. "Kita perlu bicara."

"Tunggu saja diatas, aku akan menyusul setelah menutup toko."

Sunwoo mengangguk sebelum kemudian berjalan kearah tangga yang berada di pojok untuk naik ke lantai dua, mendudukan dirinya di sofa seraya mengeluarkan ponselnya. "Jun." Dia menghubungi Yeonjun.

"What?"

"Do you got something?"

"About that case?"

"Hm."

"You know? This case must be a secret."

Sunwoo menyerngit seraya membuka bungkusan yang tadi ia beli dan mengambil satu. "Why?"

"Cuz Yeji is His twins."

Sunwoo yang hendak memantikan bensin pada rokok yang menyelip diantara bibirnya, langsung berhenti. "You sure?" Tanyanya seraya melanjutkan kegiatannya yang tertunda.

"Off course, his have twins and one little brotherKau tahu, silsilah keluarganya bisa dikatakan sempurna."

"And the reason is?"

"Ibunya designer, Ayahnya pelukis. Kau tahu sendiri Yeji merupakan Jaksa, Hyunjin sendiri bergelar Doktor. Dan adiknya, Hwang Riki, dia satu pangkat dengan Soobin di kepolisian."

Sunwoo terkekeh pelan seraya menyesap lintingan nikotin ditangannya. "That's wow."

Yeonjun ikut terkekeh. "I know right?"

Cklek!

Sunwoo menoleh dan mendapati Hyunjin disana. "Akan aku hubungi lagi nanti."

"Oke."

Sambungan terputus dan Sunwoo meletakan ponselnya diatas meja.

"Jadi?" Tanya Hyunjin seraya duduk di sebrang Sunwoo.

"Tentang kasusmu, ini akan menjadi hal yang panjang sepertinya."

Hyunjin menyandarkan punggungnya dengan santai. "Itu pasti, karena banyak pihak penting yang akan terlibat."

"But, can i ask you something?"

"Tapi sebelum itu, matikan dulu benda menjijikan itu."

Sunwoo melirik kearah rokoknya yang tinggal setengah sebelum kemudian terkekeh pelan. "Sorry. Terkadang aku juga membutuhkannya disaat-saat tertentu." Dia menjejalkan rokoknya ketanah yang ada di pot tanaman hias diatas meja.

Hyunjin mendengus. "Padahal kau juga seorang Dokter."

Sunwoo mengendik. "Tidak secara resmi seperti mu. Oke, kembali ke topik."

UNDERCOVER Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang