50. Thats not the point

274 31 3
                                    


Woahh udah chap 50 aja, gak kerasa😭



Dengan dibantu oleh David, Hyunjin berhasil mengeluarkan peluru dari punggung Yeji. Beruntung rumah Sunwoo memiliki peralatan medis layaknya rumah sakit, sehingga mereka bisa melakukannya dengan cepat.

David keluar dari kamar lebih dulu, meninggalkan Hyunjin yang sedang mengganti baju Yeji. Dia memutuskan untuk menghubungi yang lainnya. "Bagaimana?"

"Kabur." Mark menjawab.

"Mereka menembak dari radius lima ratus meter." Kali ini Rey.

"Cari sampai dapat." Itu Sunwoo.

*
*
*

Setelah mengganti pakaian Yeji dengan pakaian milik Sunwoo, Hyunjin duduk di tepi tempat tidur. Ia menghela napas seraya mengelus kepala Yeji yang sengaja dibaringkan dalam posisi miring. "Belum ada setahun kau bersamanya, sudah memiliki dua luka peluru." Dia melihatnya saat mengganti pakaian Yeji, bahkan yang di bahu masih belum kering sepenuhnya.

Memejamkan matanya sejenak untuk sedikit meredakan emosinya. Marah, ia jelas marah. Lagi-lagi Yeji celaka. Namun ia tak bisa menyalahkan siapapun, karena ini sepenuhnya salahnya.

Andai saja Yeji menyerah dengan kasusnya, dia tidak akan menyerahkan dirinya pada Sunwoo. Jika dia tidak meminta bantuan Sunwoo, Yeji tidak akan terlibat sejauh ini.

"Sorry, i'm so sorry." Dia mengecup kening Yeji sebelum kemudian keluar.

*
*
*

Sunwoo dan Minho memilih untuk membeli minum di minimarket terdekat setelah Sunwoo selesai dengan segala urusannya.

"Kau harus berbicara dengan Presdir untuk mengganti kerusakan." Ujar Minho.

Sunwoo terkekeh. "Yeah, lagi-lagi Tuseoggi harus renovasi karena aku."

Minho ikut terkekeh. "Bagian yang kemarin saja masih belum selesai, ditambah lagi sekarang. Apa musuhmu senang merusak properti orang?"

Sunwoo mengendikan bahunya. "Untungnya tidak terlalu banyak orang dikantor."

"Bisa dibilang hanya ada kalian berdua sebelum aku tiba disana untuk mengambil ini." Dia menggoyangkan flashdisk ditangannya.

"Sepertinya aku harus bekerja dari rumah untuk beberapa hari kedepan, mereka mengejarku secara terang-terangan."

"Aku masih belum menemukan korelasi mereka melakukannya. Like, kasus Haneul sudah selesai. Jika mereka memang ingin berurusan dengan mu, mereka bisa melakukannya saat kau kembali bertugas."

"Seperti yang aku katakan sebelumnya, mereka berganti tuan. Dan sepertinya tuan mereka yang sekarang mewaspadaiku karena kasus kemarin."

Minho menghela napas. "Untung aku hanya menjadi seorang Pengacara."

Sunwoo tersenyum miring. "No, you not."

*
*
*

Menjelang tengah malam, Sunwoo tiba di rumah. Dia melihat Hyunjin yang duduk di sofa ruang tengah. "Bagaimana keadaannya?" Tanyanya seraya duduk di sebrang Hyunjin.

Hyunjin mendongak. "Tidak terlalu buruk, hanya membutuhkan transfusi darah."

"Kau memberitahu keluarga mu?"

Hyunjin menggeleng. "Riki akan mengamuk, lebih baik dia tidak tahu."

Sunwoo mengangguk paham. "Ada yang ingin kau bicarakan?" Tanyanya saat melihat Hyunjin seperti berpikir.

Hyunjin menatap Sunwoo tepat dimata abdi negara Spanyol itu. "Bisa kau melepaskannya?"

Sunwoo mengangkat sebelah alisnya. "Siapa?"

UNDERCOVER Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang