Anzel POV
Jam menunjukkan pukul 22.00 itu tandanya waktu untuk beristirahat, Anzel memandangi figura yang menunjukkan foto gadis cantik.
"Kapan gue berani jujur ke elo"
Anzel kemudian meletakkan figura itu di lacinya dan bersiap untuk tidur, niat nya terhenti ketika mendengar gedoran dari pintu bawah
"Bangsat, siapa sih"
Anzel dengan langkah malas kemudian berjalan ke bawah dan melihat siapa yang datang. Betapa kagetnya laki-laki itu melihat sahabatnya penuh luka pukul di wajahnya .
"SIAPA YANG BIKIN LO KAYAK GINI" ujar Anzel yang berteriak keras di depan wajah Zidan
"Ayah gue, mau lo habisin?" ujar Zidan terkekeh
Anzel kemudian diam, ia paham ternyata sahabat nya itu sedang ada masalah kemudian ia menyuruh Zidan untuk masuk ke rumahnya .
"Sepi Nzel, kali kali ajak Bobby Zakky nginep kalik" ujar Zidan yang terduduk di sofa tengah
"Gak, males"
"Gue boleh nginep disini?"
"Boleh"
"Sekamar sama lo?"
"Gak, lo gay"
Zidan kemudian melempar bantal ke muka Anzel , mereka tertawa bahagia sekarang Zidan pun sudah bisa tertawa walaupun luka di wajahnya masih sakit .
Zidan dan Anzel kemudian menuju kamar untuk beristirahat karena besok mereka masih harus ke sekolah .
Pagi hari nya Zidan ternyata demam tinggi.
Anzel terus menggoyangkan tubuh laki-laki itu, Zidan hanya memberikan respon deheman . Anzel yang dingin tidak berarti lagi saat sahabat nya sakit .
"Bangsat panas banget"
"Lo gausah sekolah deh"
"Nzel, pulang sekolah ajak Sabel kesini sekarang lo jemput dia"
Anzel mengangguk, ia senang bisa menjemput gadis cantik itu, kemudian ia bersiap siap dan menuju rumah Sabel .
Anzel sekarang sudah berada di rumah Sabel, ia mengetuk pintu terus menerus
SABEL POV
"Tu orang siapa sih jam segini juga udah ngetok pintu mulu"
Sabel kemudian berjalan kearah bawah untuk membukakan pintu .
cklekkk ..
"Lah Anzel?"
"Di suruh Zidan"
"Lah, terus Zidan kemana?"
"Demam"
Sabel mengangguk kemudian bersiap untuk kesekolah bersama Anzel, ia sedikit ragu karena akan membuat Sasa cemburu mengenai keberangkatan nya bersama Anzel.
"Nih pake dulu" Anzel kemudian memasangkan helm untuk Sabel
Sabel merasakan biasa saja saat hal itu di lakukan Anzel, berbeda halnya dengan Zidan hati nya begitu senang ketika mendapatkan perlakuan itu.
Sampai di depan SMA CEMARA kini terlihat banyak sekali pasang mata yang melihat Anzel dan Sabel berboncengan.
waduh cocok yaa
duh AnBel bikin baper
kasian Sasa ya di tikung
Elzidan kemana ya
Palingan Zidan udah gakmau
KAMU SEDANG MEMBACA
ELZIDAN (SAD ENDING)
Aktuelle LiteraturHARGAI KARYA ORANG LAIN, CIPTAKAN KARYA MU SENDIRI ! ⚠️Lacak plagiat sekarang gampang⚠️ Aku adalah orang egois yang mementingkan kebahagiaan ku sendiri tanpa mempedulikan luka seseorang. -Elzidan Agra- Terimakasih untuk semua...