75✅

5.9K 192 18
                                    

Hari ini Zidan bersekolah seperti biasa, di depan sudah ada Anzel dan juga Zakky yang menanti dirinya di dalam mobil. Mereka berdua sengaja menjemput Zidan karena insiden kemarin.

"Dan, udah siap?" tanya Zakky sambil membuka pintu mobil

Zidan hanya mengangguk, ia kemudian duduk diam tanpa suara di sepanjang perjalanan . Zakky dan Anzel kemudian mengajak Zidan untuk bercengkrama agar suasana tidak hening .

"Hari ini ada guru mapel nya solehot banget Dan, tau kan lo siapa?" tanya Zakky menggoda

"Nggak" jawab Zidan singkat

"Ibu itu loh Dan masa lupa" sahut Anzel dari depan

"siapa?"

"dah lah Dan gaasik bat lo males, mau sebat ga?" tanya Zakky sambil mengeluarkan sebungkus rokok

"Boleh"

Zidan kemudian menyesap rokok itu, otaknya kembali memikirkan Sabel sang gadis pujaan hatinya yang sekarang sudah meninggal sebulan yang lalu, biasanya gadis itu akan marah jika Zidan terlalu banyak merokok.

"Ngalamun mulu Dan"

"Mikirin Sabel"

Anzel kemudian memberhentikan mobilnya di tepian jalan, ia kemudian berbalik badan dan menatap Zidan serius .

"Gue paham Dan, tapi lo harus tetep semangat demi Sabel disana. ini juga demi Galaxy biar Bobby juga seneng, gue harap lo paham maksud gue" ujar Anzel yang kemudian melajukan mobilnya kembali

"Inget kata Bobby, cape bole nyerah jangan Zidan kan kuat" ujar Zakky yang menirukan gaya berbicara Bobby

"Bisa aja lo Zakk" ujar Zidan tersenyum tipis

Akhirnya laki-laki itu mau tersenyum kembali, Zakky dan Anzel juga senang melihat Zidan yang bisa merespon pembicaraan mereka bukan seperti kemarin kemarin Zidan sangat lah dingin dan sulit berinteraksi dengan orang orang.

Sampai di sekolah, Zidan Anzel dan Zakky berjalan beriringan. Semua pasang mata menatap ketiga remaja laki-laki itu, banyak juga yang menggunjing Zidan namun dengan langkah pasti mereka segera menuju ke kelasnya .

"ZIDANNNNNNN WELKOMBEK" teriak Icel histeris

"Liat Icel, dia kehilangan 2 sosok penting di hidupnya tapi sekarang dia udah ceria lagi" bisik Zakky

"Iyaa Cel" jawab Zidan tersenyum

"Lo udah sehat emang Dan? kenapa masuk?" tanya Sasa

"Udah Sa, gue bosen dirumah"

"Yaudah lo duduk sama gue Dan, ntar Anzel sama bininya" ujar Zakky menggoda Anzel

"Paansi" ketus Anzel

Setelah bel berbunyi, guru pun masuk untuk mengajar mereka .

"Elzidan, sudah sembuh kamu?" tanya guru perempuan bername tag Melia

"Sudah bu"

"Ibu turut berdukacita ya atas meninggalnya Sabel salah satu siswi di kelas ini, semoga dia diberikan tempat terbaik dan kalian sabar untuk menerima takdir ini. Kelas kalian udah 2 ya nak yang sudah meninggal" ujar bu Melia sambil memeriksa absen kelas

"Iya buuu" jawab mereka serempak

Zakky kemudian menepuk pundak Zidan.

"Udah gapapa, ntar habis pulang sekolah kita ke makam bobby sama Sabel" ujar Zakky berbisik

"Beneran?"

"Beneran, ajak anak anak sekalian ntaran ya"

Zidan mengangguk, teman laki-laki di sampingnya itu sudah memaafkan dirinya sekarang.

ELZIDAN (SAD ENDING)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang