Malam hari Zidan terbangun dari tidurnya, ia melihat jam ternyata baru pukul 20.30 . Laki-laki itu teringat bila biasanya melakukan sleepcall bersama Sabel pada jam tersebut.
"Kangen banget, kenapa gue ga mati mati" ujar Zidan sambil tersenyum getir
Laki-laki itu beranjak menuju dapur untuk makan karena ia tadi belum makan malam, siang tadi ia juga tidak ikut teman-teman nya makan di rumahnya .
"Bunda abang laper" ujar Zidan sambil menatap bunda Lenna yang sedang melamun
"Eh iya ayo bunda bikinin makan dulu"
"Bunda mikirin apa? pasti kangen Kenny sama Sabel ya?" tanya Zidan yang langsung menyender di pundak bunda Lenna
"Iya bunda kangen mereka, tapi gapapa kan ada abang"
"Abang jahat ya bunda, bikin 2 anak bunda mati"
Bunda Lenna lalu menangkup pipi anak laki-laki itu sambil menggeleng kepala.
"Bukan salah kamu sayang, ini semua takdir . Jangan salahin diri kamu ya, bunda sedih banget bang kalau abang kaya tadi, bunda kepikiran banget sekarang bunda cuma punya kamu sama ayah" ujar bunda Lenna menahan tangis
Zidan langsung memeluk wanita tua itu, nyaman sekali seperti pelukan Sabel . Sesal dan sesak yang dapat Zidan rasakan setelah bundanya mengatakan bahwa merindukan anak perempuan nya dan wanita kesayangan Zidan .
"Maafin abang ya bunda"
Udah gapapa, abang mau makan apa nak? ayah masih di kantor nih"
"Zidan mau ayam aja deh bunda" ucap Zidan lalu tersenyum
Bunda Lenna mengangguk kemudian menuju dapur untuk menggoreng ayam kesukaan Zidan, Lalu laki-laki itu menunggu hingga hidangan matang di ruang tv sambil melamun.
Zidan kembali membuka ponsel nya, melihat isi chat nya bersama Sabel. Hal favorit nya sekarang hanya menscroll chatting dulu , Tidak terasa air mata Zidan keluar aja .
"Kangen Bel, gabisa gue gini terus"
Setelah 10 menit akhirnya makanan siap, Zidan segera menyantap hidangan tersebut dan kembali ke kamarnya sendiri.
"Gue video call mereka aja deh sekarang" ujar Zidan yang langsung menelfon Anzel dan Zakky
"Wehh Dan tumben ngajak video call bareng" ujar Zakky sambil merapikan rambutnya
"Iya kenapa lo?"
"Gapapa sih, kalian tadi ketemu Alex ya?" tanya Zidan
"Iya, lo harus berhenti ngobat"
"Iya besok berhenti pasti"
"Besok gue jemput sama Anzel ya Dan"
"Gausah Zakk, gue ga berangkat sekolah . Gue minta lo berdua kalo udah pulang kesini ya"
"Tumben, ngapain sih?"
"Ya ada deh, pasti rame banyak makanan udah jangan banyak bacot semangat lo berdua bye mo tidur"
Zidan mematikan panggilan video itu, dada nya sesak setelah melakukan video call bersama dua sahabatnya itu.
Ia kemudian mencari sesuatu di laci kamarnya, Setelah mendapatkan apa yang diinginkan, Zidan kemudian menulis di sebuah kertas, ia sempat tersenyum kemudian kertas itu di lipat dan di taro diatas meja.
"Say goodbye dari gue, Elzidan Agra Wijaya seorang pembunuh"
Zidan tersenyum kemudian tubuhnya ambruk .
KAMU SEDANG MEMBACA
ELZIDAN (SAD ENDING)
Ficção GeralHARGAI KARYA ORANG LAIN, CIPTAKAN KARYA MU SENDIRI ! ⚠️Lacak plagiat sekarang gampang⚠️ Aku adalah orang egois yang mementingkan kebahagiaan ku sendiri tanpa mempedulikan luka seseorang. -Elzidan Agra- Terimakasih untuk semua...