48✅

4.2K 170 1
                                    

"aku gabisa milih, kalian sama sama penting" ujar Zidan lirih

"Maksud kamu gimana Dan?"

Zidan diam ia tidak berani mengatakan bahwa dirinya sekarang benar-benar nyaman di dekat Arsya walaupun baru beberapa hari saja .

"ZIDAN JAWABBB"

"YA AKU GATAU AKU GATAU BEL, AKU JUGA GABISA MILIH KALIAN AKU SAYANG KALIAN BERDUA"

"Ss-sayang?" ujar Sabel sambil menahan tangis

"Kamu gainget dia siapa? dia penghianat Zidan"

Zidan ingin sekali menutup mulut Sabel rapat rapat, dan menjelaskan bahwa Arsya tidak salah .

"Kecewa ya Dan gue sama lo" ujar Sabel yang kini berlari kedalam rumah meninggalkan Zidan sendirian di luar.

"GUEE HARUS APAA ARGHHHH"

Zidan kemudian meninju tembok yang ada di sebelahnya, tidak terasa sakit karena ia mati rasa akibat emosi. Kemudian Zidan pulang lagi kerumah karena niat nya untuk meminta maaf tidak di respon baik oleh Sabel.

"Gue emang salah ya mentingin persahabatan daripada pacar?"

"Arsya kan udah bilang dia ga salah, dia di ancem"

Zidan kemudian mengacak acak rambut nya dan mengobrak abrik sesuatu yang ada di dalam kamarnya .
Tempramen, satu kata yang bisa mendefinisikan seorang Elzidan.

"Bego, punya pacar ga pengertian"

Laki-laki itu kemudian menyetir motor nya dengan kecepatan rata-rata menuju warung mbok Ijah yang biasa digunakan untuk berkumpul anak Galaxy.

"Baru dateng?" tanya Anzel sambil menghampiri Zidan

"Hmm"

"Lo kenapa Dan?"

Zidan menghembuskan nafasnya kasar, ia ingin bercerita kepada ketiga teman nya itu tapi ia juga takut jika di katai tidak punya pendirian karena membiarkan musuh masuk kedalam Galaxy.

"Lo kenapa Dan? tanya Anzel sekali lagi

"Gue"

"jujur aja kita ga bakal marah"

Zidan kemudian menceritakan tentang rasa yang dulu pernah pudar kini kembali lagi, ia juga bercerita jika dia nyaman ketika di dekat Arsya .

"LO GILA ANJING" teriak Anzel sambil meninju Zidan

"LO GABISA ATUR PERASAAN GUE BANGSATT" teriak Zidan tak kalah emosi

"STOPPP" teriak Zakky yang menengahi mereka berdua

"Urus temen kalian, udah gaada otaknya" ujar Anzel kemudian pergi dari tempat itu

"Lo aja Bobb gue gamau ngurusin penghianat" ucap Zakky yang juga pergi dari hadapan Zidan

Kini tinggal Zidan dan Bobby yang sama sama merenung, entah apa yang di pikiran mereka .

"Dan gue boleh ngomong ga?" tanya Bobby sedikit hati-hati karena ia tahu Zidan sekarang sedang emosi

"Boleh"

"setiap pacaran pasti ada rasa bosen nya Dan, tapi bukan berarti saat lo ngerasa bosen lo bisa cari cewe lain buat ngisi kekosongan hati lo akibat bosen"

"Tapi gu" belum sempat berbicara omongan Zidan di potong kembali oleh Bobby

"gue tau, setiap manusia punya hak untuk mencintai dan di sayangi. Tapi lo harus inget yang bikin lo seneng dan bangkit itu Sabel bukan Arsya. Gue ga yakin kalau perselingkuhan mereka sekedar anceman, mereka sama sama menikmati men dulu . Jangan sampe nyesel, gue pulang duluan" ujar Bobby sambil meninggalkan Zidan

ELZIDAN (SAD ENDING)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang