Zidan kemudian melihat 3 remaja yang sedang menyekar di pemakaman, ia mengenali ketiga gadis itu .
"Sasa Icel Jessi, ngapain disini?" tanya Zidan mendekati mereka
Ketiga remaja perempuan itu pun kaget setelah mengetahui Zidan sudah ada di pemakaman tepat di makam Sabel.
"Ini makam siapa, perasaan Bobby bukan di area sini" ujar Zidan kemudian melihat nisan itu
Deg, jantung nya berpacu dengan cepat. Di nisan itu tertulis nama gadis pujaan hati nya, Sabel .
"JAWAB GUE INI SIAPA KENAPA NAMANYA SABEL" teriak Zidan menahan tangis nya
"Dan sabar Dan" ujar Jessi
"LO BILANG DULU INI SABEL SIAPA?"
"Dan, itu Sabel sahabat kita" ujar Anzel dari belakang
Zidan kemudian menoleh kebelakang dan mendekati Anzel. Ia memegang pundak Anzel dengan gemetaran.
"Bilang ke gue ini cuma becanda"
"BILANG SEKARANG" ujar Zidan berteriak
"Dia ga selamat setelah kecelakaan sama lo Dan, yang sabar ya ikhlasin" ucap elang
"Nggak nggak lo semua jangan boongin gue, lo mau gue mati serangan jantung hah?"
"Dan, ini Sabel dia emang ga selamat setelah kecelakaan yang kalian berdua alamin" ujar Sasa
Zidan kemudian berjalan menuju pusara makam itu, tubuhnya lalu dibiarkan ambruk begitu saja. Air mata nya kemudian membanjiri wajahnya, kecewa hanya itu yang ada di benak Zidan sekarang .
"KENAPA KALIAN GA JUJUR KENAPA HAH"
"Kita nunggu waktu yang pas buat lo Dan maafin kita" ujar Anzel sambil menepuk pundak Zidan
"JANGAN SENTUH GUE, KALIAN JAHAT KALIAN JAHAT PERGI GUE GABUTUH KALIAN PERGI"
"Dan jangan gini" ujar Zakky lirih
"PERGI GUE BILANG PERGI PERGI KALIAN SEMUA PERGI"
Setelah Zidan mengatakan itu, keenam remaja tersebut memilih pergi dari Zidan mereka tidak ingin membuat keributan di makam Sabel .
Mereka kemudian memantau Zidan pada kejauhan, melihat seorang laki-laki sedang menangis pilu sembari mengelus nisan di gundukan tanah .
Hujan mulai mengguyur, pertanda bahwa ikut merasakan kesedihan hebat yang di alami oleh laki-laki itu.
Zidan menyenderkan kepalanya di batu nisan Sabel, ia benar benar menyesal sekarang, mengapa dia bisa selamat sedangkan Sabel tidak?
Ia baru ingat bahwa hari dimana ia kecelakaan, gadisnya memeluk nya dengan erat. mungkin itu yang menyebabkan Sabel tidak bisa terselamatkan.
Tetes demi tetes air mata keluar dari mata Zidan, laki-laki kuat itu sekarang lemah.
"Berengsek, elo brengsek Dan"
ujar Zidan sembari memukul kepala nya sendiri"Maafin gue Bel, bangun sayang ayo bangun sayang bangun sekarang"
"Maafin gue Sabel, maaf . Lo gaboleh mati harusnya gue Bel"
Ia tidak habis fikir tindakannya waktu itu mengambil nyawa Sabel. Hari mulai gelap dan Zidan masih setia berada di makam Sabel, entah menunggu apa ia enggan beranjak dari tempat itu.
"Dan, ayo pulang"
Zidan menoleh, ternyata itu teman teman nya. lantas ia menggeleng lemah tanda tidak menyetujui untuk pergi dari sini .
KAMU SEDANG MEMBACA
ELZIDAN (SAD ENDING)
Ficción GeneralHARGAI KARYA ORANG LAIN, CIPTAKAN KARYA MU SENDIRI ! ⚠️Lacak plagiat sekarang gampang⚠️ Aku adalah orang egois yang mementingkan kebahagiaan ku sendiri tanpa mempedulikan luka seseorang. -Elzidan Agra- Terimakasih untuk semua...