Zidan sedang terbaring lemah beberapa hari ini Sabel juga masih setia menunggu ia agar segera membuka mata nya .
"Bangun Dan, lemah banget jadi cowo"
"Cepet bangun ntar aku masakin nasi goreng deh beneran"
Sabel berdialog sendiri , dada nya begitu sesak melihat laki-laki yang dulu ceria dan sering mengganggu nya sekarang harus berjuang demi hidupnya.
Lalu datang Kenny yang masuk keruangan , Kenny duduk lesu sambil melihat ke arah kakak laki-laki nya yang sakit .
"Kak, Kenny nitip sesuatu buat abang boleh gak?"
"Nitip apa Kenn?"
Kenny lalu memberikan secarik kertas yang usang terlipat menjadi dua bagian.
"Kakak kasih ini ke bang Zidan ya, Kenny yakin besok abang bangun" ucap Kenny tersenyum
"Iyaa Kenn pasti"
Kenny lalu memandang Zidan dan tersenyum tipis. Kenny beranjak menuju brankar dan mencium pipi Zidan.
"Abang maafin Kenny kalo cium pipi abang ga bilang, ini pertama dan terakhir"
Sabel yang mendengar ucapan anak kecil itupun kebingungan, pertama dan terakhir?
Oh mungkin Kenny tidak akan melakukan nya lagi karena takut ,dan sekarang adalah waktu yang tepat untuk bisa mencium abang nya.
"Kak, Kenny boleh peluk kakak gaa?"
"Boleh, setiap hari juga boleh"
Sabel lalu meregangkan tangannya dan memeluk Kenny sambil berbisik.
"Kenny yang kuat, kita jagain abang sama-sama yaa"
Kenny hanya mengangguk, mungkin hari ini adalah pelukan yang diberikan Sabel untuk terakhir kali nya .
"Maafin Kenny ga jujur sama kak Sabel" batin Kenny menahan sakit di dada nya karena harus berbohong untuk menyelamatkan nyawa abang nya.
Di lain tempat Anzel dkk sedang melakukan doa bersama untuk Zidan agar cepat siuman dan pulih .
Acara dimulai tanpa adanya Sabel karena dia menunggu Zidan di rumah sakit .
Setelah acara doa bersama selesai, mereka menuju rumah sakit untuk menjenguk Zidan .
Ceklek ..
Terlihat segerombolan anak muda yang sedang berbondong bondong masuk ke dalam ruangan Zidan .
"Sabel, lo gapapa kan?" ucap Sasa sambil memeluk sahabatnya itu
"I'm okey Sa, acara udah selesai?"
"Udah Bel, gimana kata dokter? udah ada donor ginjal yang pas?" tanya Zakky
Sabel hanya menggeleng, semua hanya bisa menghela nafas. entah sampai kapan alat alat medis menempel di tubuh Zidan .
Tok tok tok ..
Pintu di ketok, seseorang berpakaian putih terlihat. Dia adalah dokter metta yang menangani Zidan.
Dengan wajah gembira, dokter Metta mengatakan bahwa ada seseorang yang baik dan mau mendonorkan ginj nya untuk Zidan.
"Dokter beneran kan? ga boong?" ucap Sabel dengan mata berbinar
"Tidak saya tidak bohong, besok mulai operasi nya. tolong kabari pihak keluarga yaa"
Sabel hanya tersenyum dan mengangguk, senang rasanya melihat Zidan bisa mendapatkan donor ginjal .
KAMU SEDANG MEMBACA
ELZIDAN (SAD ENDING)
Ficção GeralHARGAI KARYA ORANG LAIN, CIPTAKAN KARYA MU SENDIRI ! ⚠️Lacak plagiat sekarang gampang⚠️ Aku adalah orang egois yang mementingkan kebahagiaan ku sendiri tanpa mempedulikan luka seseorang. -Elzidan Agra- Terimakasih untuk semua...