Happy Reading
Jam nunjukkan pukul 14.50. Yang dimana sekolah sudah bubar sejak 20 menit ya lalu.
Kini suasana SMA Panca Negeri 05 sudah sepi. Tinggal seorang remaja baru keluar dari pintu gerbang sekolah.
"Huft"
Helaan nafas terdengar dari mulut remaja itu.Kaki jenjangnya melangkah menelusiri trotoar.
"YaAllah, Fiki capek" batin lelaki itu.
Ya itu Fiki.
Dia pulang telat karena ada hukuman yang harus ia kerjakan."HEI AULIA" teriak seseorang
Fiki yang mendengar teriakan itu mempercepat langkahnya.
"WOY AULIA, BUDEG KALI LU YE" teriakan itu berusaha mendekat.
"Gila tuh bocah, makin ngelawan dia bang" ucap salah satu orang yang mengejar Fiki.
Langkah Fiki terhenti saat 4 lelaki tadi tepat di hadapan Fiki.
"Huft, ada apa sih? Bang Ervan gak ada kerjaan apa ya? Suka banget ngikuti gw" ucap Fiki
"Hahaha, gw ngikuti elu? Ogah gw mah. Orang gw cuma kebetulan liat elu Auliaa, Hahahaha" ucap si Ervan tadi
"Panggil gw Fiki" ketus Fiki
"Fiki bang katanya, bukan Aulia Haha" ucap salah satu dari mereka, Rendy namanya.
"Huft, to the point dah lu semua mau apa?" Tanya Fiki
"Wih wih wih, santai doang. Si Aulia mah sok sibuk ye kan hahaha" sahut Wisnu
"Mau kemana emang lu? Mau pulang? Emang ada yang nungguin? Gak ada kan, makanya santai aja kita mah" ucap Wisnu dengan muka songongnya.
Perkataan Wisnu mengundang tawa 3 kawannya.
"Kalau gak penting mending lu pada pergi deh, pulang sono. Ogah gw kena omelan orang tua lu pada gara gara kalian nemuin gw. Susah sama anak manja emang" jawab Fiki
"Wah songong lu ya" ucap Rey sambil mendorong keras bahu Fiki.
Tatapan keempat pria ini mulai menajam, mereka tersulut emosi karena ucapan Fiki.
"Lah kenapa? Emang bener kan? Main sebentar udah di cariin. Manja" ketus Fiki
"Mending lah kita ada yang nyariin, berarti banyak yang sayang sama kita. Gak kek lu, gak ada yang peduli. Aduh kasiaan. Kita anak manja elu anak haram hahaha" ucap Ervan
Perkataan Ervan cukup membuat hati Fiki sakit, tapi itu udah makanan Fiki saat bertemu mereka.
"STOP LU BILANG GW ANAK HARAM" bentak Fiki, lalu melangkah menjauhi mereka.
Sebelum menjauh, Rendy segera menarik bahu Fiki lalu mendorongnya hingga tersandar di dinding kosong itu.
"Weh enak aja, lu habis hina hina kita mau langsung pergi. JANGAN BERANI OMONGAN DOANG LU" teriak Rendy
Bruk!
Satu pukulan mendarat di pipi Fiki.Fiki tak terima, ia langsung mendorong Rendy lalu menandang perut Rendy. Dan memberi satu pukulan di sudut bibir Rendy.
Perkelahian terjadi sekita 5 menitan.
Fiki sudah tersandar lemas di dinding.
Wisnu menahan Rendy untuk tidak terus menerus menyerang Fiki.Ervan melangkah mendekati Fiki, lalu mengangkat dan mencengkram dagu Fiki.
"Kalau lu gak mau mati, jangan berurusan sama kita" tekan Ervan
KAMU SEDANG MEMBACA
'DIA' ADIK KITA
Teen Fiction"DIA ADIK KITA!!" "ADIK LU DOANG KALI!" Benci? Tidak, itu bukan benci. Itu rasa sayangnya yang salah cara pengungkapan. "Asal lu gak dipaksa lahir di hari itu, semua gak bakal kayak gini Zwei" ucap lirih Fenly Sudah terlihat, dia menyayanginya namun...