07. SYIFA KANARA

721 113 16
                                    

Happy Reading

Tiga laki laki baru saja turun dari angkutan umum. Mereka sedikit merapikan seragam sekolahnya.

"Udah ayo buruan" ucap salah satu dari mereka sembari membenarkan kacamatanya.

Akhirnya mereka melenggang memasuki sekolah. Baru lima langkah mereka memasuki sekolah...

Bruk!!

"Zweitson" pekik Fiki dan Fajri

Ya, Zweitson tertabrak salah satu siswi sekolahnya.

Fiki menoleh ke belakang, sudah terlihat seorang wanita yang menunduk. Wanita ini tidak pernah ia lihat di sekolah dan bisa dipastikan dia adalah murid baru.

"Lu, bisa gak sih gak usah lari larian. Udah gede juga, kek bocah" semprot Fiki

"Ma- maaf, gw ga sengaja" jawab cewe itu

"Ji, kacamata gw" kata Zweitson sembari tangannya merabah tanah. Dengan sigap Fajri mengambilkannya dan memberikan pada Zweitson.

"Gimana? Amankan?" Tanya Fajri
Zweitson hanya mengangguk, lalu berdiri dan tangannya sibuk membersihkan seragamnya.

"Utung temen gw gak kenapa kenapa" ketus Fiki

"Udah Fik" kata Zweitson

"Ma- maaf ya kak"

"Udah dimaafin, sekarang lu pergi deh. Udah jadi tontonan orang tuh" sahut Fajri

Yes, benar saja. Mereka sedang menjadi pusat perhatian. Tatapan tak suka terpancarkan dari mata mereka.

"Woy anak baru, jauh jauh dah dari mereka. Kena sial ntar lu" ucap salah satu siswa yang mengundang gelak tawa yang lain.

"Ucapan lu dijaga bocah" suara dingin itu datang dari belakang Zweitson, yang membuatnya spontan menoleh.

"Gilang" ucap Fiki, Zweitson dan Fajri serempak.

Gilang melangkah menuju mereka bertiga, dan merangkul pundak Fajri dan Zweitson, tetapi tatapannya menuju ke cewe tadi.

"Lu anak baru kan?" Tanya Gilang dan dijawab anggukan

"Yaudah, sekarang lu langsung ke kantor. Kalau bisa jangan deket deket kita kalau lu gak pingin kena semprot ataupun cacian dari mulut bocah bocah disini" ucapan Gilang membuat yang melihatnya tercengang.

"Yaudah kalau lu masih mau disini, kita aja yang pergi. Ayo guys" ajak Gilang

Gilang sengaja mengajak mereka untuk segera meninggalkan tkp. Kalau tidak, rame sudahlah.

"Lang, makasih ya" ucapk Fajri

"Apa sih, ngapain makasih. Udah tugas gw buat ngebela kalian, kalian gak salah dan kalian kawan gw" ucap Gilang

Kalimat Gilang membuat ketiganya tersenyum, ntahlah mereka meresa senang.

•••

Kini kelas sudah terlihat rapi. Guru sudah mulai memberikan materi.

Seorang siswi sedang berada di depan kelas XI IPA 2. Ia menunggu panggilan dari guru untuk masuk ke dalam kelas.

'DIA' ADIK KITATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang