26. "...ADEK ABANG:

615 63 1
                                    

Happy reading

Kini pukul 7 tepat, baru saja Zweitson selesai menghidangkan makan malam dan menunggu kedua kakaknya turun.

Zweitson mengambil posisi duduk terlebih dahulu, lalu ia membuka ponselnya.

Sedang asik menjelajahi beranda whatsappnya, Zweitson teringat sesuatu. Sudah lama ia tak berhubungan dengan Shandy, dan ia memikirkan akan menemuinya untuk meluruskan semua.

Tapi ia harus ingat, Fenly masih tidak memperbolehkannya berhubungan dengan siapapun yang menyangkut sang Papa.

"Ah nanti minta izin aja dulu ke abang" gumamnya.

"Wih, enak nih menu malem ini" ucap Reinna yang baru saja datang bersamaan dengan Fenly.

"Hayuklah makan"

Makan malam terasa tenang, semua menikmati masakan si Bungsu.



Kini ketiga saudara itu berkumpul di ruang tengah sembari menonton tv. Mereka asik menonton layar besar di hadapannya.

*cling

Notif dari ponsel Zweitson berbunyi.

"Siapa malem malem ngechat kamu?" Tanya Reinna.

"Ga tau kak, bentar aku lihat dulu" ucap Zweitson sembari meraih ponselnya.

Zweitson membuka beranda whatsapp, terpampang jelas bahwa Shandy yang menghubungi.

"Pas banget" batin Zweitson.

Pesan itu tertulis cukup simple.

Bang Shandy
"Udah tau semuanya ya Son"

Zweitson terdiam. Pesan kedua kembali diterima.

Bang Shandy
"Sekarang udah tau kan alasan gw apa? Masih ga mau ketemu?"
"Apa abang lu masih ngelarang?"

Bunyi notifikasi beberapa kali terdengar.

"Siapa dek?" Tanya Reinna. Karena ia melihat sang Adik tak membalas chat itu.

Zweitson tak menjawab, ia hanya memberikan handphonenya kepada Reinna yang duduk disebrangnya, tepat di sebalah Fenly.

Reinna membaca dengan saksama, lalu menatap Zweitson. Zweitson hanya mengangkat bahunya, sembari memberi tanda supaya sang Kakak memberitahu kepada Fenly.

Reinna menyenggol pelan lengan Fenly yang membuat si empu menoleh.

Fenly mengangkat sebelah alisnya seakan - akan bertanya, "Kenapa?". Reinna menyerahkan handphone Zweitson.

"Hah? Ngajak ketemuan?" Tanya Fenly.

Zweitson hanya mengangkat bahunya acuh.

"Temuin aja, sekalian mau tau dia mau ngomong apa. Soalnya udah lama ngejar lu terus" ucap Fenly, dan menyodorkan handphone tadi.

'DIA' ADIK KITATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang