Hii! Just call me Sasa, got it?
Tanggal berapa kalian baca ini?
•••
Kamu itu seperti rumus algoritma, sulit untuk dimengerti.
Aku sadar jika aku hanya pemeran pengganti saat dirinya tak ada di sampingmu. "Lelah" satu kata yang mewakili keadaanku saat ini.
Andai saja aku gak bertemu kamu, mungkin keadaanku jauh lebih bahagia sekarang. Ibarat kamu yang membuatku melambung jauh di angkasa tetapi kamu juga yang membuatku jatuh sampai tak sanggup berdiri.
Maaf aku menyerah. Ada kalanya seseorang berhenti berharap, jika perjuangannya di sia siakan.
Semoga suatu saat kita dipertemukan di waktu yang tepat menurut takdir.
Terimakasih pernah singgah walaupun hanya sementara.
•••
"Lo pacar gue sekarang!" Rea melotot tak terima.
"Gak, gue gak mau!"
"Gue paling gak suka dibantah, paham?!" Rea menggeleng tak habis fikir, kok kelakuan manusia sekarang susah untuk di cerna akal sehatnya ya?
"Gue gak kenal sama lo, dan gue gak mau jadi pacar lo!"
Dia pikir dia siapa? Berani nolak gue!
"Lo berani ngejawab hah?! Bentak Ansel menunjuk Rea dengan wajah memerah.
Rea menatap Ansel remeh, "Kenapa enggak? Kita sama manusia, kita sama makan nasi, terus apa yang harus gue takutin dari lo?"
Ansel tuh sebenarnya ganteng tapi sayang kurang waras.
"Kenapa diam? Udah selesaikan? Gue cabut masih ada urusan." Saat Rea berjalan menjauhinya, suara Ansel membuat dirinya menengang beberapa saat.
"Tunggu pembalasan gue and good luck in this school."
•••
Hii.
Gimana sama prolognya?
Penasaran gak nih sama kelanjutannya?
Jangan lupa simpan di perpus, biar gak ketinggalan cerita!
Follow ig❤️
@calaverous
@anselarganta
@andreashanette
KAMU SEDANG MEMBACA
ALGORITMA [SELESAI]✓
Teen FictionLepas-Ikhlas-Tuntas. Terimakasih telah membuat cerita singkat bersamaku kemarin. ••• Selamat bertemu di titik terbaik menurut takdir. ••• Ini tentang Ansel Arganta Aldridge, si kepala batu yang belum bisa berdamai dengan masa lalunya. Dan juga tenta...