Malam ini, Rea kembali dilanda kegabutan seperti malam-malam kemarin. Dia bingung tidak ada kegiatan yang berguna, alhasil ia hanya membolak-balikkan tubuhnya di kasur.
Ting!
Ponselnya berbunyi, menandakan ada sebuah pesan masuk. Saat dilihat, nama My Bunny yang tertera dilayar.
Perasaan, dia tidak pernah menamakan seseorang di kontaknya dengan nama My Bunny. Asli, rada geli gimana gitu.
My Bunny: Lagi ngapain, By? Udah makan? Jangan lupa makan, gue gak mau lo sakit.
Rea membelalakkan matanya, setelah membaca satu per satu isi pesan tersebut. By? Itu bukannya panggilan khusus dari Ansel untuknya?
Ah, iya! Dirinya jadi bertambah yakin kalau orang yang mengirimkan pesan adalah Ansel.
Soalnya, tadi pas di taman, laki-laki itu meminjam ponsel miliknya. Katanya sih, buat main game online, gak taunya dia juga mengganti nama kontak dari Ansel jelek menjadi My Bunny.
My Bunny: Padahal online, tapi pesan gue gak dibales. Gue telepon, ya?
Drett! Drett!
Ponsel milik Rea kembali bergetar, dengan cepat dirinya menggeser ikon hijau. Lalu, mendekatkannya ke telinga.
"Asli! Lo sombong amat, By! Gue ngechat cuma di read doang." Cerocos laki-laki, setelah telepon benar-benar terhubung.
Rea terkekeh. "Tadinya gue mau ngetik, tapi keburu lo telepon."
"Lagi ngapain, By?" Tanya Ansel dari sebrang.
"Nafas." Jawab Rea tertawa kecil. "Lo sendiri lagi ngapain?"
"Kayaknya malam ini gue sedang terkena virus rindu sama seseorang yang jelas sekarang dia udah jadi pacar gue."
"Emang siapa pacar lo? Mbak 99?" Tanya Rea pura-pura tak tau.
"Mbak 99 siapa anjir?"
"Mbak Neneng, HAHA!"
"Amit-amit, ngeri gue bayangin. Tega bener pacar sendiri dijodohin sama Mbak Neneng."
You know Mbak Neneng? Itu loh, dia termasuk salah satu penjual stand makanan di kantin SMA Antariksa.
Nama aslinya emang Mbak Neneng, tapi Rea the genk sering memanggilnya Mbak 99. Katanya sih, dari bahasa Inggris angka 99, nine-nine.
Yang membuat Ansel merinding bukan main ketika bertemu Mbak Neneng, karena perempuan itu sangat terobsesi dengannya.
Sangking terobsesinya dia rela melakukan apa saja demi tujuannya terlaksana.
Contohnya, beberapa minggu kemarin, Mbak Neneng nekat menghampirinya ke kelas, hanya untuk memberikan bekal sarapan. Padahal di kelas sedang dimulai proses belajar mengajar.
Karena Ansel orangnya menghargai dan tidak suka menolak rezeki, yaudah akhirnya diterima.
Lantas, saat istirahat bekal itu dibuka, kebetulan isinya makanan kesukaannya, nasi goreng. Aromanya yang menggiurkan membuat siapa saja yang menghirupnya ingin segera menyantap.
KAMU SEDANG MEMBACA
ALGORITMA [SELESAI]✓
Novela JuvenilLepas-Ikhlas-Tuntas. Terimakasih telah membuat cerita singkat bersamaku kemarin. ••• Selamat bertemu di titik terbaik menurut takdir. ••• Ini tentang Ansel Arganta Aldridge, si kepala batu yang belum bisa berdamai dengan masa lalunya. Dan juga tenta...