"Hujan, Sya. Gimana kalo kita ke angkringan sebrang jalan itu sambil nunggu hujannya reda?" Tawar Aksa kepada gadis disebelahnya.
"Boleh."
Aksa melepas jaket kulitnya. Lalu, menaruh jaket itu di atas kepalanya dan kepala Rea.
Udah kayak drakor aja, eaa!
Lantas, menyebrangi jalan menuju tempat angkringan itu. Keadaan angkringan tidak terlalu ramai, hanya ada beberapa pembeli yang mampir sekalian berteduh karena hujan.
Mereka berdua duduk di salah satu bangku panjang yang berada di angkringan sambil menggosok kedua tangan karena kedinginan.
"Pak, pesan wedang jahe-nya dua, ya!" Ucap Aksa kepada Bapak penjualnya.
"Siap, Mas!" Balas Bapak itu sambil memperlihatkan kedua ibu jarinya.
"Maaf, gue ajak lo ke angkringan pinggir jalan gini, soalnya cuma ini yang deket. Kalaupun gue ajak lo ke cafe keburu kehujanan."
"Yaelah, sans aja. Gue juga lebih suka ke angkringan, soalnya wedang jahe-nya enak." Balas Rea nyengir kuda.
Apa yang kalian ketahui tentang angkringan?
Mungkin sebagian orang akan menyebutnya warung sederhana yang menjual berbagai gorengan, minuman, cemilan ringan, hingga wedang jahe dan nasi kucing.
Tapi itu menurut sebagian orang, bukan menurut manusia yang baik hati, tidak sombong dan suka menolong seperti gue ini. Buset, jadi riya gini!
Definisi gue, angkringan tuh tempat paling nyaman untuk rehat sebentar dari beban pikiran yang bisa membuat stres.
Kalo gak percaya coba luangin waktu kalian sebentar buat sekedar mampir ke angkringan!
Jangan lupa, ntar kalo udah, spill sensasinya di sini!
Selain tempatnya strategis yang biasanya berada di pinggir jalan, angkringan juga buka pada waktu tertentu, contohnya mulai buka pada sore hari.
Oleh karena itu, banyak yang datang hanya sekedar membeli cemilan atau bahkan nongkrong di angkringan.
Kalangan remaja biasanya. Selagi itu kegiatan yang positif dan tidak merusak ketenangan warga sekitar, gue sih tetap mendukung.
Nongkrong di angkringan tuh vibesnya paling beda ditambah ada temannya, wuih berasa manusia paling bahagia sedunia!
Pencapaian kebahagiaan manusia kan gak harus mewah!
Dari hal yang paling sederhana bisa menjadi bahagia yang luar biasa. Semua hanya tentang bagaimana cara kita bersyukur dalam menghadapi segala keadaan.
"Ini Mas, Mbak, silahkan diminum wedang jahe-nya." Ucap Bapak penjual ramah, sambil meletakkan dua gelas wedang jahe di meja. Lalu, berjalan kembali ke dagangannya untuk melayani pembeli lainnya.
"Terimakasih, Pak." Balas Aksa dan Rea bersamaan, seraya meminum wedang jahe.
"Sya?"
Rea menengok ke samping melihat wajah sahabatnya dengan raut bingung. "Apa?"
"Tadi, Diva bilang apa sama lo?" Tanyanya penasaran.
Gadis itu menghela nafas panjang. "Dia ke toko buku sama Ansel, Sa." Balas Rea sambil memandang air hujan yang berada di luar angkringan.
"Yaudah, palingan Ansel cuma nemenin Diva beli buku, gak lebih. Lisya-nya Aksa kan kuat, jadi gak boleh sedih gini." Laki-laki itu mencoba menyemangati gadisnya agar tidak berlarut dalam kesedihan.
KAMU SEDANG MEMBACA
ALGORITMA [SELESAI]✓
Teen FictionLepas-Ikhlas-Tuntas. Terimakasih telah membuat cerita singkat bersamaku kemarin. ••• Selamat bertemu di titik terbaik menurut takdir. ••• Ini tentang Ansel Arganta Aldridge, si kepala batu yang belum bisa berdamai dengan masa lalunya. Dan juga tenta...