SEBAGIAN CHAPTER DIPRIVAT, JADI FOLLOW DULU BARU BISA BACA.
Tinggalin jejak juga brother, thank you!
•••
Jamkos merupakan kesenangan tersendiri bagi semua siswa, termasuk kelas XI-A IPA.
Suasana kelas yang ricuh, teriakan Indah yang super duper cempreng, Diki yang konser gak jelas di atas meja, dan sekumpulan kang gosip yang sedang membicarakan kelas sebelah, membuat Zelina muak.
"BISA DIAM GAK SIH KALIAN!"
Teriakkan Zelina yang sangat membahana mampu membuat mereka semua terdiam.
"Wah, macan betina ngamuk." Celentuk Diki sambil turun dari meja. Zelina tak membalas.
Buat apa balesin orang yang otaknya tertutup plastik?
BRAK!
"Woy Akbar! Kalo buka pintu tuh pelan pelan napa, Kayak habis di kejar janda tua aja. Kasihan noh pintu lu tabrak, untung gak lecet."
Namanya Akbar, dia tuh orangnya paling tau semua informasi terbaru di SMA Antariksa. Bisa dikatakan update abis. Jadi kelas XI-A IPA gak pernah ketinggalan info.
"Eh guys katanya ada anak baru. Orangnya cakep pake banget."
"Kelas berapa? 10,11, atau 12?" Tanya Dira yang ikut kepo.
"Seingat gue sih, kelas 11 deh." Balas Akbar sambil berusaha mengingat.
"Semoga aja masuk kelas ini, biar ada yang gue gebet gitu." Ucap Arya memelas.
"Lah, si Rissa, Dira, sama Zelina kan cantik? Kenapa gak lu gebet coba?" Tanya Kafka yang membalas perkataan Arya.
Masalahnya mereka bertiga termasuk mostwanted girls. Siapa sih yang enggak bakalan kepincut sama mereka? Shawn Mendes? Justin Bieber? Impossible banget kalo mereka gak kepincut.
"Heh, Kecoa! Kalo gue gebet Rissa sama Dira yang ada gue bakalan di gorok. Secara kan mereka udah ada pawangnya. Jomblo jomblo gini, gue masih sayang nyawa yah!" Jelas Arya dengan kesal.
"Iya sih. Noh sama Zelina aja."
"Gak. Zelina tuh udah galak, cuek, bar bar, apalagi mulutnya pedes melebihi Boncabe level 50." Ucap Arya dengan cepat.
"Bilang apa lu tadi?! Ajak war? Sini maju!" Kata Zelina yang sudah menaikkan lengan seragamnya.
"Gue keceplosan sumpah, Zel."
Zelina tuh, aslinya kalem, bawel, peduli, dan baik hati, tapi itu semua hanya berlaku untuk orang terdekat.
Soal Zelina kenapa masih jomblo? Karena setiap ada cowok yang mendekatinya pasti langsung kena mental duluan. Mulut pedas Zelina membuat kaum cowok memilih mundur daripada mengungkapkan perasaannya. Katanya gini,
"Kalo sendiri aja bisa bahagia, kenapa harus cari sumber patah hati? Karena yang hadir belum tentu takdir kan?"
Tok! Tok! Tok!
"Guru woy guru! Cepat balik ke tempat lo pada!" Teriak Ibnu selaku ketua kelas, meskipun dia goblok dan rada sinting, tapi dia masih inget kalo dia punya kewajiban penuh atas kelas ini.
Caper dikit ke guru sabi lah.
Gubrak!
Nah, pada grusak grusuk balik ke tempat semula. Si Akbar sangking semangatnya, jadi jatoh kan. Mana gak elit banget jatohnya. Bayangin badan segede sumo, jatuh tengkurap. Apalagi ada tragedi nyium lantai juga.
KAMU SEDANG MEMBACA
ALGORITMA [SELESAI]✓
Teen FictionLepas-Ikhlas-Tuntas. Terimakasih telah membuat cerita singkat bersamaku kemarin. ••• Selamat bertemu di titik terbaik menurut takdir. ••• Ini tentang Ansel Arganta Aldridge, si kepala batu yang belum bisa berdamai dengan masa lalunya. Dan juga tenta...