Pagi ini, sistem belajar mengajar terlaksana dengan lancar. Setidaknya, masih belum terjadi adegan baku hantam.
Rea terus mengamati setiap detik demi detik jam yang melingkar pada pergelangan tangannya.
Ponselnya bergetar, menandakan sebuah pesan masuk. Rea tersenyum smirk setelah membalas pesan tersebut.
Dirinya sudah tidak sabar untuk memberantas para hama yang sangat meresahkan warga sekolah.
Itung-itung merenggangkan otot, barang sejenak.
Aksayang♡
Sya?
Siapkan mental lo!
Jaga diri baik-baik!
Gue sama anak-anak otw!Me
Siap, Pak Bos!Ia mengucir rambutnya, agar tidak gerah dan memudahkan saat berkelahi. Leher jenjang yang putih bagaikan susu itu, langsung terlihat, membuat semua laki-laki yang berada dikelasnya menenguk ludah.
"Gue minta kalian bawa semua warga sekolah ke gedung atas dan pastikan semua aman!" Perintah Rea kepada ketiga sahabatnya.
"Gak usah banyak tanya, nanti kalian juga tau! Waktu kita gak banyak!" Sarkas Rea cepat, sebelum sahabatnya bertanya ita itu.
Dia menghitung mundur jarinya, menunggu apa yang akan terjadi setelah ini.
3 2 1
Brak!
Brak!
Brak!
See? Sesuai dugaannya pasukan pembuat onar yang dinantikannya sudah tiba dengan keadaan selamat.
Rea menatap tak minat kearah luar, banyak orang-orang yang berlarian kesana-kemari.
"ANAK AGROS DI DEPAN SEKOLAH ANJIR!!
PASTI MAU RIBUT SAMA CALAVEROUS LAGI!!""MATI GUE!! AYO KITA CARI TEMPAT AMAN!!"
Agros? Yang ketuanya Farel bukan sih?
"Gue serahin tanggung jawab warga sekolah sama kalian!"
"REA MAU NGAPAIN KAMU? DI LUAR BAHAYA!!" Seakan tuli, ia berlari menuju gerbang sekolah tanpa memperdulikan teriakan Pak Toni yang super duper merdu.
•••
"BANG ANSEL!"
Arzan yang semula sedang memakan mie ayam dengan khidmat langsung tersedak.
Bikin kaget aja!
"Ada apa?" Tanya Ansel dingin. "Anak Agros ada di depan sekolah!"
Ansel dengan cekatan mengambil jaket kulit hitam yang bertuliskan CALAVEROUS. Melihat itu, kedua temannya juga melakukan hal yang sama.
"Kumpulin semua anak Calaverous sekarang! Sebagian ikut gue dan sisanya pastiin warga sekolah aman!"
"Siap, Bang!" Mendengar perintah dari ketuanya, laki-laki itu segera memberi tau masing-masing kelas yang terdapat anak Calaverous.
"Cabut!"
Ansel bersama kedua anggota inti segera mengarah ke gerbang utama, sedangkan anggota lainnya akan menyusul sebentar lagi.
Mereka tidak takut sama sekali, walaupun tau jumlah mereka tak sebanding dengan anak Agros yang pasti membawa preman.
Berlari tergesa-gesa karena terhalang para siswa siswi yang ikut panik mengikuti langkah salah satu anggota Calaverous menuju ke gedung atas.
KAMU SEDANG MEMBACA
ALGORITMA [SELESAI]✓
Teen FictionLepas-Ikhlas-Tuntas. Terimakasih telah membuat cerita singkat bersamaku kemarin. ••• Selamat bertemu di titik terbaik menurut takdir. ••• Ini tentang Ansel Arganta Aldridge, si kepala batu yang belum bisa berdamai dengan masa lalunya. Dan juga tenta...