14

51 10 0
                                    

Sesampainya di ruang makan, ternyata hanya tersisa Sunoo dan K'. "Won, sarapanmu masih ada disana, apa perlu di panaskan?" tanya Sunoo. Sedangkan Jungwon hanya menggeleng, "maaf merepotkan, roti panggang masih enak kok, walau tidak hangat." 

Akhirnya mereka berempat duduk sambil sedikit mengobrol. Tak lama kemudian Ni-Ki datang dengan terburu-buru, "ada flashback lights lagi," ucap Ni-Ki, sontok mereka ikut terkejut mendengar informasi tersebut. "Dimana?" tanya Heeseung.

"Flashback lightsnya ada di gym," kemudian Jungwon meletakkan kembali roti yang baru saja ia ambil, dengan segera mereka berlima pun berlari menuju gym. Sesampainya disana ternyata semua sudah berkumpul termasuk Sunghoon dan Jay.

"Eh Heeseung ngapain bawa pembunuh kesini? kemarin udah bagus dia gak datang," sarkas Jake. Jujur Jake masih sedikit kesal dengan Sunghoon dan Jay karena masalah flashback lights beberapa hari lalu.

"Inikan, ruang makan umum dan semuanya bebas datang kan? Apalagi kali ini mengenai Flashback lights."

"Semuanya? maksud kamu termasuk dia? Professional Killer?" tanya Nicholas.

"Aku pergi aja," ucap Sunghoon dan hendak meninggalkan ruang makan. Namun di cegat oleh Heeseung, "tunggu, jangan gitu."

"Emang benar ya Sunghoon seorang assasin? dan pernah membunuh orang?" tanya Sunoo.

"Ya," jawabnya. Sontak yang lain ikut terkejut dengan pengakuan Sunghoon barusan.

"Tapi kenapa kamu gak bilang dari awal kalo kamu assasin?" tanya Daniel.

"Yah gak mungkinlah dia kasi tau, dia akan membunuh kita sebelum identitasnya terkuak," lanjut Jake.

"Kalian salah, karena aku tahu kalian bakal bereaksi seperti ini."

"Maksudnya?" tanya Jungwon

"Saat orang tau tentang kemampuan assasinku, mereka akan menatapku dengan ketakutan seperti kalian saat ini, dan ketakutan itu akan berubah menjadi kebencian. Selanjutnya orang lain akan berusaha membunuhku karena mereka takut aku membunuh mereka duluan."

Jungwon paham apa yang Sunghoon rasakan, dan ia mulai sedikit percaya pada Sunghoon, melalui ucapannya Jungwon tahu ia tulus, "Itu enggak be-" ucapan Jungwon terpotong.

"Setiap orang yang mengetahui identitasku mereka akan mencoba membunuhku duluan, dan itu terjadi terus, selalu."

"Ah, kasian Sunghoon harus menjalani hidup yang berat," ucap Sunoo.

Heeseung menghela nafas, "bukan hanya karena dia pembunuh dia akan membunuh siapa saja kan?"

"Sudah kan, aku mau pergi. Kalian juga gak akan percaya apa yang aku katakan. Itulah mengapa aku merahasiakan ini dan menghindari kalian sebisaku. Tapi seseorang tidak tau cara melakukan urusannya sendiri dan membawaku ke tempat ini. Aku ngomong sepeti ini, karen aku sendiri gak ada niat buat bunuh salah satu dari kalian kecuali ia mencoba membunuhku duluan. Jadi kalian lebih baik urus urusan kalian, dan aku akan urus urusanku, dan kita setujui untuk menghindari satu sama lain." Kemudian Sunghoon meninggalkan ruang gym.

"Eh, Sunghoon tunggu!" begitu Heeseung hendak menyusul Sunghoon tangannya di tahan oleh Jungwon, "dia pasti butuh waktu!" akhirnya Heeseung membiarkan Sunghoon pergi.

Jimin kemudian memulai berbicara di depan, "baik, kali ini mengenai Flashback lights, aku dan yang lainnya sudah membicarkan ini ke beberapa orang, jadi menurutku bagaimana jika kita tidak lagi menggunakan Flashback lights dan memilih menetap di bangunan ini dan kita juga harus melupakan tentang dunia luar dan hidup damai disini!"

"Wah, ini gak masuk akal!" ucap Jake tak teima dengan gagasan Jimin tersebut.

"Menarik," ucap Jay seraya menyunggingkan senyum.

Survival - Last Effort ft ENHYPENTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang