23

44 7 0
                                    

Kami semua duduk di kursi yang disediakan, kini pada kursi kosong milik Jimin dan Sunoo terpasang figura mereka, membuat Jungwon sedikit gugup. 

"Baiklah, sebelum memulai rapatnya saya akan memberikan sedikit penjelasan dari sidang hari ini. Jadi selama sidang kalian akan memberikan argumen tentang siapa pembunuh diantara kalian untuk di vote dan dihukum. Votelah dengan benar, hanya yang memiliki vote tertinggi yang akan dihukum, jadi votelah dengan benar, jika tidak....Aku akan menghukum kalian semua kecuali pembunuhnya, dan jika pembunuhnya selamat, dia akan keluar dari tempat ini. Selain itu jika kalian menolak melakukan vote maka itu artinya kamu mau menggantikan orang yang memiliki vote terbanyak untuk di hukum, sebaiknya kamu vote seseorang saat akhir rapat. Jadi langsung aja mulai."

"Sorry guys, sepertinya kali ini aku gak akan banyak membantu," kata Ni-Ki.

Semua yang mendengar itu tersenyum terhadap maknae tersebut, "langsung aja, kita cari siapa pembunuh Jimin dan Sunoo."

"Bisa aja pembunuhnya bukan salah satu dari kita."

"Maksudnya?"

"Murid pindahan. Merka datang kembali dan membunuh dua diantara kita."

"Ha? memangnya kalian yakin kalau ritual yang Jimin lakukan itu berhasil?" tanya Daniel.

"Bagaimana kita tau? Mungkin berhasil dan mungkin tidak, nobody knows" sambung Nicholas.

Jungwon mendengar itu langsung membantah ucapan Nicholas, "gak, ritualnya gak berhasil, berdasarkan buku Necromoniconnya, kamu harus membakar buku tersebut dalam ritual."

"Mana ada orang yang bisa hidupkan orang yang udah mati, kalian emang aneh." Jay memang sudah kesal sejak motive tersebut diumumkan, karena mereka masih aja tertipu dengan hal sepele seperti itu.

Namun, Minor menginterupsi rapat kami, "Eh tunggu, statement gitu gak bisa dibiarkan, aku tahu kalian semua gak percaya dengan ritual tersebut. Tapi itu mudah di dalam killing game ini selama kalian punya Necromoniconnya. Aku gak pernah bohong loh soal motivenya."

"HEH??"

"Idiot, mana mungkin, si Minor cuman provokasi kita doang, lebih baik cepat cari siapa pembunuhnya." kesal Sunghoon.

"Kita mulai dari senjata, katana palsu itu. Katana itu udah pasti dari ruang gelap lantai 3 kan? siapa yang pergi kesana?" K' mencoba membuka topik baru.

"Ada aku, Nicholas, Ni-Ki, Sunoo, Jungwon dan Heeseung."

Daniel kemudian langsung memotong ucapan Jake, "nah berarti salah satu dari kalian yang pakai senjata itu buat bunuh Jimin."

"Mau beralasan apa? semua orang bisa masuk ke ruangan itu dan mengambil katana sesuka hati mereka kan?" ungkap Jake yang mulai merasa kesal.

"Ya memang, berarti benar kan salah satu dari kalian?" belum selesai Jay berbicara ucapannya dipotong oleh Daniel.

"Terus kenapa Sunoo harus mati?

Mendengar itu semua menatap Daniel dengan berbagai ekspresi, terutama Jungwon yang tahu persis bagaimana kedekatan mereka berdua dan Daniel pasti sangat terpukul mendengar kabar tersebut bahwa sahabatnya sudah tidak ada lagi disini.

"Niel," panggil Jungwon pelan. "Aku sendiri juga ingin tahu tentang kematian Jimin, tapi bisakah kita juga bahas tentang kematian Sunoo, tidak cuman Jimin?"

Tiba-tiba Jay tertawa mendengar pernyataan Daniel, "HAHAHAAHAHA, akhirnya ada juga yang berbicara mengenai Sunoo, kamu tahu kan kalau 2 kasus ini bisa aja dilakukan oleh 2 orang yang berbeda? Jadi kita harus temuin pembunuh pertama yang bertanggung jawab atas kematian Jimin. Setelah menyelesaikan kasus Jimin, kasus Sunoo tidak ada artinya untuk dibahas lagi. Kita gak bisa buang-buang wak..." 

Survival - Last Effort ft ENHYPENTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang