27

55 7 0
                                    

Akhirnya Rapat sudah mencapai tahap akhir. Jungwon sudah yakin dengan kesimpulannya.

"Jadi, waktu malam, pembunuhnya sedang menyiapkan lokasi pembunuhan dengan membawa gergaji kecil dan lakban. Untuk membuat jungkat jungkit, dia perlu memotong bagian bawah papan yang menopangnya. Namun tidak disangka, Jimin secara tak sengaja masuk dan melihat tersangka yang sedang melakukkan persiapan, Jimin butuh api untuk ritualnya dan datang kesana buat mengambil sebuah lilin. Saat itu persiapannya belum selesai dan baru selesai motong bagian penopangnya. Jimin awalnya masih belum tau itu untuk pembunuhan, jadi karena Jimin sudah melihat aksinya, si pembunuh mikir dia udah gak akan bisa pakai trik itu lagi, mungkin orang lain akan menyerah namun tidak dengan pembunuh kita. Jadi pembunuh itu mengambil papan yang sudah dilepaskan sebelumnya dan memukul Jimin dengan keras di bagian kepalanya, karena gak mau nyerah dengan rencananya pembunuh itu membuat improvisasi.

Dia melingkarkan lakban di area kepala Jimin untuk menghentikan pendarahannya, kemudian membawanya ke aula, tempatnya mempersiapkan ritual Necromonicon. Sebelum Jimin sadar pembunuhnya langsung berlari ke lantai 3 dan mengambil katana disana, setelah itu pembunuh itu kembali ke aula dan menusukkan katana itu ke bagian belakang leher Jimin, walaupun katananya gak tajam tapi kalau dipaksa tetap bakal menyebabkan luka serius pada korbannya. Setelah itu ia buru-buru membuang barang bukti tapi ia gak sadar kalau ada bagian lakban yang tertinggal.

Paginya, Sunoo, aku dan kak Heeseung datang, melihat Jimin yang sudah mati dengan banyak darah bertebaran disana Pembunuhnya gak mau sampai disini, dia masih mau ada pembunuhan lainnya, jadi karena Daniel menawarkan ritual Necromonicon yang lain, pembunuh kita justru mengambil kesempatan itu untuk melancarkan aksinya dan menawarkan ritual lainnya yaitu berbicara dengan arwah.

Karena sudah yakin dengan syarat ruangan gelap, dia berani bertanya dimana ruangan yang mau dipilih , akhirnya ruang lantai 3 benaran dipilih dan setelah memanipulasi semua orang, akhirnya Jake, Sunoo, aku dan Kak Heeseung yang dipilih. Kemudian Sunoo menawarkan diri menggantikan aku. Siapapun yang hendak menjadi wadah itu, tak mempengaruhi niat si pembunuh.

Setelah itu, Sunoo langsung mengambil posisi yang sudah diberi tanda oleh si pembunuh dan bersujud. Lalu kak Heeseung dan Jake meletakkan sangkar besi itu di atas Sunoo, kemudian pembunuhnya meletakkan kain putih, tapi kami gak sadar kalau itu adalah rencana pembunuh untuk memasangkan kain putih yang sudah diselipkan dengan sabit didalamnya. Terakhir aku dan kak Heeseung meletakkan patung anjing diatas kain putih dan gak sadar ada sabit disana, karena kainnya cukup tebal ditambah patung anjing itu berat, maka akan membuat sabit itu tetap pada posisinya.

Kemudian Jake dan kak Heeseung pergi untuk mematikan lilin, setelah itu kami bernyanyi hingga lagunya habis, tapi pembunuh kita punya rencana untuk membunuh ditengah kegelapan, jadi dia mengikuti jejak garam di magic circle yang sudah ia buat, ketika sudah pada posisi jungkat-jungkit yang pas ia melompat dengan keras menyebabkan papan diujungnya terangkat, membuat tubuh Sunoo ikut terangkat dan leher Sunoo langsung tertusuk sabit yang sudah dipasang sebelumnya.

Dengan cara yang sama ia kembali ke posisinya berprilaku seolah tak terjadi apapun, ketika lilin dinyalakan, kita menemukan tubuh Sunoo yang sudah tak berdaya bersimbah darah.

Ketika kita fokus pada Sunoo, pembunuh kita langsung mencari sabit dan membuangnya ke bawah. Kemudian yang lain datang dan tidak sengaja merusak barang bukti yang jadi pemandu bagi si pembunuh. Tapi pembunuh ini gak sadar kalau kak Heeseung mengingat dengan jelas bentuk magic circle itu dan tidak sesuai dengan yang ada di buku."

"Nicholas, si Penjudi. Kaulah pembunuh dari kedua kasus diatas!"

Nicholas menghela nafasnya, "iya!"

"Jadi akhirnya kamu mengakui semuanya!"

Survival - Last Effort ft ENHYPENTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang