Keadaan ruang sidang saat ini sangat panas, Minor yang menjadi spektator hanya melihat dan tak bergerak menikmati perdebatan 12 orang di depannya.
"Bukankah kita bisa lihat dari rentang waktu kematiannya, jika jam malam pukul 8 dan mayat Hanbin ditemukan pukul 6 pagi berarti yang tidak memiliki alibi di jam segitu pasti pelakunya."
"Kalu dihitung dari rentang waktu, hal itu belum bisa memastikan, karena dari file Minor, tidak ada waktu kematiannya. Kita harus melihat siapa yang terakhir menemui Hanbin, sebelum kematiannya," ujar Heeseung.
"Kita semua berpencar setelah makan malam, hal itu akan menjadi patokan kita. Tentu saja kita berpisah di jam malam yaitu jam 8 sesuai aturan awal kita." papar Sunoo.
"Kita harus mencari orang yang tidak memiliki alibi di atas jam 8 malam."
"Apa kalian keluar di atas jam malam?" tanya Niki takut.
"Peraturan keluar malam belum disahkan oleh Minor, jadi sah-sah aja." balas K'
"Berarti pembunuhannya dilakukan di jam 8 malam sampai jam 6 pagi? benar?"
"Iya," balas Heeseung.
"Tapi dari ungkapan Jake, itu tidak mungkin, jika benar Hanbin mati pukul 8 malam kenapa tubuhnya tidak seperti orang yang sudah mati berjam jam? Kita masih bisa melihat tubuhnya tidak membiru dan kaku saat itu." ungkap Jungwon.
"Ya, saat pertama kali mayatnya ditemukan, tidak seperti orang yang sudah mati berjam-jam apalagi sampai 10 jam, itu tidak mungkin," ucap Jake.
"Hmmm, bukankah yang terakhir liat Hanbin itu si Daniel?" ujar Jay santai.
"Eh, kok aku?" jawabnya panik.
"Daniel diam?
Daniel hanya diam terpaku, ia takut dan panik.
"Aduh kalian gak mau ngomong ni? Daniel?" ucap Jay lagi dengan nada santai.
K' menatap Jay yang masih menatap Daniel dengan tatapan remeh, "langsung aja ke pointnya, jangan banyak drama."
Jay menghela nafas, "kayak anak kecil ya, masih mau di suruh-suruh."
Tiba-tiba Jay mengeluarkan sebuah pad yang berisi motive video dan semua yang ada di ruangan menatap Jay dengan penuh tanda tanya.
Jimin yang mengetahui bahwa Jay yang menyimpan pad milik Hanbin cukup terkejut, kenapa Jay bisa secepat itu memilikinya? "jadi padnya ada sama Jay? pantas aja aku sama Jungwon dan Heeseung kemarin cari ke kamar Hanbin gak ada."
Jungwon dan Heeseung pun ikut terkejut, bagaimana Jay bisa memilikinya.
"Jadi Daniel tetap gak mau ngomong ni?" tawar Jay lagi.
"Emangnya itu motive video punya siapa?" tanya Nicholas.
"Punya Hanbin dong." jawabnya santai.
"Lah, kok Hanbin bisa dapat motive videonya sendiri?" kini K yang bertanya.
"Kalian pikir aja sendiri, bagaimana cara Hanbin dapatin motive videonya sendiri."
Jungwon memiliki satu spekulasi bahwa Hanbin menukarnya dengan seseorang disini, dan mengapa Jay sangat mencurigai Daniel? bukankah Daniel memegang motive video milik Ni-Ki?
"Yang jelas ia sudah menukarnya dengan seseorang disini," ucap Heeseung, "apa Hanbin ada bertemu kalian dan meminta menukarkan motive videonya?" lanjutnya.
Semua menggeleng, "jika tidak ada yang menukarkan videonya, kenapa Hanbin tidak bertanya siapa yang memiliki motive videonya? dan mengapa ia tidak bertanya dari salah satu dari kita dan langsung menembak si pemilik motive video?" tanya Heeseung.
Semua diam, mereka masih memikirkan bagaimana cara menyelesaikan kasus ini, tiba-tiba Jungwon mendapat suatu ide bagaimana cara Hanbin bisa mengetahui pemilik motive videonya.
"Jay, kenapa kamu sangat mencurigai Daniel?" tanya Jungwon.
"Karena dia seorang programmer."
Jungwon akhirnya mendapat ide, kenapa Sunoo mengatakan tingkah Daniel aneh, pasti karena kasus ini. Jungwon semakin yakin bahwa Daniel mengetahui sesuatu mengenai kematian Hanbin. Sedangkan yang lain menatap Jay kesal, apa alasan seperti itu bisa jadi bukti untuk menuduh orang? Tapi Jungwon menyetujui pendapat itu, Heeseung menatap Jungwon, sepertinya Heeseung juga mengetahui pemikiran Jungwon.
"Baik, ucapan Jay tidak 100% salah, bisa saja Hanbin meminta Daniel melakukan hack pada sistem untuk menemukan pemilik asli motive video masing-masing dan Hanbin langsung menemui orangnya begitu tahu siapa yang memegang motive videonya. Apa itu benar niel?"
Daniel akhirnya mengangguk dan mengakui hal itu, "malam itu sebelum pukul 10 malam, ia menemuiku di kamar dan memintaku mencarikan siapa pemilik motive video miliknya. Aku hendak menolaknya, tapi ia mengatkan ini penting dan ia memohon. Jadi aku melakukannya."
"Jika demikian waktu pembunuhan bisa kita persempit dong, awalnya jam 8 malam sampai 6 pagi, jadi jam 10 malam Hanbin masih hidup. Berarti kisaran pukul 11 sampai 6 pagi," ucap Sunoo.
***
"Jadi siapa pemilik motive video Hanbin?" tanya Geonu.
"Park Sunghoon." jawabnya.
"Park Sunghoon!!!" ucap mereka serempak.
"Jadi bapak peneliti, bagaimana tanggapan Anda?" ejek Jay.
Semua mata tertuju padanya, tatapan meminta penjelasan. Jungwon tahu bahwa Sunghoonlah yang akhirnya akan dicurigai akibat sifat masa bodonya yang enggan melakukan investigasi dan ikut berkumpul dan lebih memilih diam di laboratorium.
"Ya, benar. Hanbin bertemu denganku dan meminta bertukar video. Tapi aku menyuruhnya untuk mengambil motive video itu di kamarku."
"Eh, kamarmu enggak di kunci Sunghoon?" tanya Jake.
Sunghoon hanya mengangguk, "lalu selanjutnya apa?" tanya Geonu.
"Aku juga gak yakin dia nonton motive videonya si, lalu dia bilang nanti dia mau bawakan motive video aku, karena aku gak tertarik jadi aku tolak. Setelah kejadian itu kami berpisah."
"Tapi dimana motive video Sunghoon? jika benar ia menolaknya?"
"Entahlah, aku tidak terlalu memikirkan soal itu."
"Berarti yang terakhir bertemu dengan Hanbin adalah Sunghoon, yeah kasus selesai," ucap Jay santai.
"Walaupun kalau aku yang terakhir ketemu sama Hanbin, belum tentu aku yang bunuh kan?"
"Gimana bisa yakin? kan yang gak ikut investigasi cuman kamu doang?" sungguh Jimin kesal.
"Aku di ruang laboratorium 24 jam!"
"Bukti? kan cuman kamu jam 8 ke atas yang gak ada di kamar!" ucap Jay.
Kini semua memojokkan Sunghoon. Karena Sughoon tidak mempunyai alibi yang bisa menyelamatkannya. Sunghoon menarik nafas dalam dan menghembuskan nafasnya kembali.
Jungwon merasa ini salah, entah datang dari mana, tapi ia memiliki feeling bukan Sunghoon lah pelakunya, "aku merasa itu bukan Sunghoon, karena ia pasti tidak tertarik dengan permainan dari Minor, karena Sunghoon sudah membuktikan dengan ketidak peduliannya pada motive video dan investigasi kasus."
"Wah, kalian bekerjasama?" curiga K'
Heeseung tak mengerti kenapa Jungwon membela Sunghoon di situasi seperti ini.
"Apa yang kau lakukan?" tanya Sunghoon heran, melihat Jungwon membelanya.
"Entahlah hanya feeling."
Semua kini mulai memiki opini aneh mengenai Jungwon dan menatapnya meminta penjelasan. Karena tindakan yang tidak bisa dibenarkan, membela tanpa alasan, hanya feeling.
Sunghoon menghela napasnya kasar, "sebenarnya sudah bisa di duga kalau aku yang akan di suspek, dan Jungwon dengan bodohnya ikut masuk dan tak tinggal diam melihat itu. Sepertinya aku tidak bisa diam selamanya, jadi kenapa kalian gak nanya Geonu? karena beberapa hari terakhir Hanbin sering datang ke perpustakaan lantai 2!"
"Eh?"
"Hoon, lo gak bisa asal nuduh gitu dong, lo masih jadi suspek," kesal K'
"Tunggu!" lerai Heeseung.
#tbc
KAMU SEDANG MEMBACA
Survival - Last Effort ft ENHYPEN
FanfictionTerjebak di sebuah dormitori dan diharuskan untuk saling membunuh dan bertahan hidup di dalam permainan dan bertahan dalam sidang untuk mengungkap pembunuhnya. Bagaimana akhirnya? Tiba-tiba sebuah robot mini berbentuk komputer muncul di depan kami...