Cuplikan beberapa gambar terlintas di pikiran mereka masing-masing. Pertama Jungwon melihat gambar meteor dan beberapa orang yang berdemo.
"Aku ingat! semua siaran TV dan internet membicarakan meteor itu non-stop. Menyebabkan kerusakan dimana-mana."
"Ilmuan mengatakan hal yang serupa, itu adalah meteor yang sama dengan meteor yang memusnahkan dinosaurus jutaan tahun lalu. Kemudian banyak grup-grup aneh yang muncul di jalanan, orang-orang itu selalu membawa brosur, 'Mankind deserves damnation' disetiap sudut jalan."
"Lalu kenapa ada meteor, gimana keadaan diluar?"
"Kita gak pernah melihat mereka lagi, setelah tiba disini. Mungkin mereka semua sudah mati?"
"Bagaimana dengan rencananya, menyelamatkan umat manusia dari meteor itu? apa namanya?" tanya Ni-Ki.
"Itu disebut Godswill Project bukan si?" sambung Daniel. "Itu rencana semua negara untuk menyelamatkan umat manusia."
"Aku juga ingat itu? tapi bukannya itu gagal?" ucap Jake.
"Yap, itu gagal tapi gatau alasannya karena apa."
"Jadi kita gak bisa ingat lagi ya?" sambung Jungwon.
Akhirnya kami semua larut dalam pemikiran kami masing-masing.
"Ngomong-ngomong motive Minor kamu apakan Jay?" tanya Jake.
"Hahahaha, tenang aja motivenya masih aman sama aku. Karena aku sendiri gak tahu mau dipakai buat apa, jadi aku nyerah deh!" balasnya.
"Tapi wajahmu tidak menunjukkan kamu kecewa!" selidiknya.
"Ah, sial aku kecewa sangat kecewa," ejeknya dengan nada sedih.
"Bohong lagi!"
"Jadi kalian maunya gimana bangsat?" amuk pria itu, sedangkan Jake hanya terkekeh.
Kemudian kartu kunci yang dipegang sama Jay juga sedikit membuat Jungwon merasa khawatir. Terus apa hubungan antara ini semua Godswill Project, meteor dan warga yang melakukan demo itu. Ditambah kartu kunci itu. Karena semua ini terlalu banyak, akhirnya kami kembali ke ruangan kami masing-masing dan berfikir dengan rencana kedepannya.
Jungwon merasa akhir-akhir ini terlalu banyak yang terjadi hingga mereka tidak sempat melakukkan olahraga malam lagi, ditambah kondisi kak Heeseung yang tampaknya semakin parah. Karena tak mau terlalu banyak berfikir akhirnya Jungwon memilih tidur.
***
Malam harinya.....
Jay keluar dari perpustakaan dengan membawa motive yang sebelumnya ia ambil dari Jungwon sambil melirik device miliknya yang bertuliskan "Ta-Ki" di belakangnya. Sekilas device tersebut sama dengan milik mereka namun jika dilihat lebih dekat maka akan nampak perbedaannya.
Kemudian ia kembali berjalan turun ke lantai 1 menuju aula. "Minor!" pekiknya.
Tak lama kemudian sebuah komputer menyala di ruangan gelap itu kemudian bergerak mendekat ke arahnya. "....."
"Aku rasa tak masalah jika kita berbicara secara private seperti ini kan?"
"Secara teknis, itu tidak melanggar peraturan si, disamping itu aku juga gak bisa menolak kesempatan untuk membuat killing game ini menjadi tambah menarik."
"Itu benar! aku juga memiliki pemikiran yang sama."
"Jadi kamu inggin menggunakan motivenya?" tanya Minor.
"Ya, dan inilah proposalku. Seseorang sedang merencanakan sesuatu yang menarik. Jika kita menggunakan motive ini disana, sudah pasti akan menambah keseruan, jadi kamu mau ikut?" tawarnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Survival - Last Effort ft ENHYPEN
FanfictionTerjebak di sebuah dormitori dan diharuskan untuk saling membunuh dan bertahan hidup di dalam permainan dan bertahan dalam sidang untuk mengungkap pembunuhnya. Bagaimana akhirnya? Tiba-tiba sebuah robot mini berbentuk komputer muncul di depan kami...