Awalnya biasa saja, setelah melewati sungai itu Jungwon merasa ada sesuatu yang aneh dengan dirinya dan ia terdiam mencoba mencari tahu apa yang terjadi. "kalian baik-baik saja?" tanyanya pada yang lain untuk memastikan.
"Ada kilapan hitam waktu kita lewat tadi. Tapi apa itu?" Jungwon menggeleng ia juga tak tau.
"Apa kita baru saja melewati area terlarang?" Heeseung menggeleng, "ini seperti sebuah glitch di dalam sebuah permainan. Apa ini aman?" Namun dengan cepat Jake menjelaskan.
"Itu adalah loading screen. Di dalam virtual world yang luas ini ada sebenarnya ada 2 map berbeda yang dipisahkan oleh sebuah garis berliku. Sama seperti sebuah ruangan jika kita hendak pergi ke ruangan lainnya kita harus melewati pintu. Hal itu berlaku juga di map virtual world ini, jika hendak pergi ke bagian lain dari map, kita harus melewati garis yang membagi kedua map tersebut."
"Jadi ini alasan telescopenya gak bisa lihat ke chapel?"
Jake mengangguk, "benar, jika kalian didalam sebuah ruangan, kalian juga gak bisa lihat ruangan lainnya kan?"
Jay berpikir sejenak, "berarti suara gak bisa ditembus juga dong?" Jake mengiyakan "benar, bahkan suara juga tidak bisa menembusnya." Heeseung memastikan, "bahkan suara?" Setelah pembahasan panjang lebar, Jake akhirnya mengajak mereka untuk move on mengingat tujuan mereka datang ke virtual world ini, yaitu mencari rahasia dari dunia luar.
Mereka terus berjalan hingga mereka melihat sebuah bangunan yang lebih kecil dari mansion dengan jalan yang di tutupi salju. Dengan segera mereka langsung pergi ke bangunan itu. Sesampainya di sana Jake menjelaskan tempat tersebut bernama chapel. Chapel atau gereja adalah bangunan lain yang dimuat dalam virtual world ini. Di dalam chapel Jungwon bisa melihat dekorasi natal yang memenuhi ruangan dengan beberapa kardus yang berisi dekorasi natal lainnya. Daniel yang baru saja tiba tiba- tiba mengeluh sesak dan merasa tak nyaman dengan tumpukkan kardus yang hampir memenuhi chapel. "Sesak banget! Banyak sampah lagi!"
"Yaudah sih, tujuan kita datang kesini kan mau cari rahasia dunia luar!" kata K' santai. "Jadi bagaimana? Cari disini? " sambung Heeseung.
"Bagaimana kita mencarinya? Bentuknya saja kita gak tau!" kesal Sunghoon. Jake menatap kesal ke Sunghoon, "cari aja dulu. Belum cari udah mengeluh. Karena semua udah disini, mending sekalian aja!" Akhirnya mereka mulai menggeledah seisi chapel namun tetap tak menemukan apapun.
"Gak ada!"
Mereka menatap satu sama lain, memberikan tatapan tak tau harus bagaimana lagi. "Kita mencar aja deh, beberapa orang ke mansion dan beberapa stay di chapel. Siapa aja yang mau pergi ke mansion?"
"Yaudah, aku sama Niki aja kesana!" kata Jay kemudian menarik Niki meninggalkan chapel.
Jake mengangguk, "Jungwon, Heeseung sama K' juga ya! Di mansion kan luas!" Jungwon mengangguk mengiyakan dan ikut Jay dan Niki meninggalkan mansion. Setelah itu yang lain juga berjalan meninggalkan chapel.
Saat mereka melewati loading screen sebelumnya, tiba-tiba Jake menjatuhkan balik kayu yang sebelumnya sudah mereka pasang. Sehingga papan kayu itu hanyut oleh arus sungai yang deras. Hal ini mengakibatkan Jungwon, K', Jay, Niki dan Heeseung terpisah dari Jake, Daniel dan Sunghoon. "Sorry ya kakiku licin jadi ketendang deh!" kata Jake dengan ekspresi santai. Heeseung yang melihat itu dapat dengan jelas melihat tingkah Jake tadi bukanlah sebuah kesengajaan, "itu jelas-jelas sengaja." protes Heeseung. Jungwon setuju dengan apa yang Heeseung katakan dan menatap Jake sekilas.
Namun tak lama kemudian Sunghoon dan Daniel datang melihat keributan yang terjadi, "mana papan kayunya?" tanya Daniel ketika melihat papan jembatan itu sudah tidak berada di tempatnya. "Jake tadi sengaja jatuhin tadi," kesal Heeseung. Sontak Daniel dan Sunghoon menatap Jake, "kan tadi aku udh minta maaf dan bilang itu gak sengaja." kesalnya. Setelah mengatakan itu Jake berlalu pergi ke arah chapel meninggalkan yang lain.
Sedangkan mereka yang terjebak di area mansion tak ada pilihan lagi, selain pasrah dan bersiap menyelidiki mansion, "kalian tenanglah, habis pencarian ini kita akan cari cara buat ketemu lagi," kata Daniel.
Jungwon dan yang lainnya mengangguk, "baiklah kalau begitu sampai jumpa di lain waktu!" setelah mengatakan itu mereka kembali berjalan menuju mansion mencari rahasia yang dimaksud oleh Minor. Perjalanan berjalan lancar tanpa hambatan. Begitu sampai mereka langsung berunding menentukan pembagian wilayah pengecekan. Dengan cepat Heeseung langsung langsung mengutarakan pendapatnya, "Aku ke rooftop aja!" kata Heeseung. "Baiklah, aku ke ruang telpon aja. Sisanya?" putus Jay.
"Kalau gitu, aku cari di teras mansion!" seru Niki.
Akhirnya telah diputuskan, Jungwon dan K' akan mencari di dapur dan ruang makan. Setelah keputusan diambil Jay langsung bergegas ke lantai 2 tempat mereka datang, sedangkan Niki berjalan keluar mansion. Tersisalah Heeseung, Jungwon dan K'
"BTW, avatar kita disini gak jelek-jelek amat ya!" Jungwon yang mendengar itu, reflek menatap Heeseung, "maksudnya?" Heeseung seketika panik, "gapapa, kalau gitu aku ke rooftop ya! Bye!" kata pria itu sebelum menghilang dari pandangan Jungwon. "Apa maksud kak Heeseung tadi?!" Jungwon menggeleng dan memilih mengabaikan itu.
"Kita mencar aja ya won, aku ke ruang makan kamu kedapur aja ya!" kata K'
Mendengar itu Jungwon mengangguk kemudian ia bergegas ke area dapur. Sesampainya di dapur Jungwon baru kepikiran bagaimana bentuk dari rahasia itu? Jungwon melihat sekelilingnya, semua tampak normal. Jungwon merasa harus mencari sekali lagi dengan benar. Cukup lama mencari Jungwon masih belum menemukan apapun, sampai K' datang menghampirinya.
"Ketemu gak won?"
Jungwon menggeleng, "gaada apa-apa disini! Kakak sendiri gimana?" kali ini giliran K' yang menggeleng, "di ruang makan juga gak ada apa-apa." Mendengar itu Jungwon menghembuskan napasnya kasar," apa Minor berbohong?" pikir Jungwon.
"Tapi selama pencarian tadi, ada sesuatu yang menggangguku!" ujar K'
"Apa itu?" tanya Jungwon penasaran.
"Ini agak aneh tapi aku melihat Jake di jendela ruang makan tadi."
Jungwon mencoba mencerna ucapkan K' barusan. "Ha? Jake? Bukankah dia di chapel bersama Sunghoon dan Daniel? Jembatannya kan rusak bagaimana caranya dia bisa ada di sini?"
"Aneh kan? Karena itulah aku pikir itu hanya imajinasi ku tapi aku rasa aku perlu memberitahu mu tentang ini. Hanya untuk berjaga jaga."
Jungwon mengangguk, ia mengerti informasi seperti ini sangat penting untuk diberitahukan apalagi mereka sedang dalam sebuah killing game yang bisa membunuh mereka kapan saja. "Baiklah kalau begitu, sebaiknya kita cari yang---
"CRASHHHHHH!"
Tiba-tiba terdengar bunyi keras dari luar mansion. Suara itu bahkan sampai terdengar ke seluruh mansion.
#tbc
Pas 1000 kata. Selamat membaca, jangan lupa tinggalkan komen dan vote ya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Survival - Last Effort ft ENHYPEN
FanfictionTerjebak di sebuah dormitori dan diharuskan untuk saling membunuh dan bertahan hidup di dalam permainan dan bertahan dalam sidang untuk mengungkap pembunuhnya. Bagaimana akhirnya? Tiba-tiba sebuah robot mini berbentuk komputer muncul di depan kami...