8

50 9 0
                                    

Sesampainya di kolam renang, Jungwon merasa ada yang aneh, Heeseung yang melihat ekspresi aneh dari Jungwon memutuskan bertanya, "ada apa won?"

Jungwon menopang dagu dengan tangan kanannya tampak berfikir,"kemarin kayaknya gak ada ban deh di kolam? kak Heeseung ada liat ban kah di dalam kolam?"

Heeseung menggeleng, "disana ada pompa angin elektrik," akhirnya Heeseung dan Jungwon mendekat ke pompa angin tersebut. "Kok bisa ada disini?" tanya Jungwon heran.

"Coba liat ke ruang ganti lantai 2."

Akhrnya mereka pun pergi memeriksa ruang ganti di lt 2 kolam berenang tersebut, "gak ada yang aneh," pikirnya.

"Won, liat deh," kemudian Jungwon mendekat ke arah wastafel, "kok banyak goresan?"

Setelah mengamati area sekitar saatnya Heeseung memastikan jendela di ruang ganti benaran terhubung dengan jendela di gym. Benar saja, begitu Heeseung melihat ke arah jendela, dengan jelas ia bisa melihat jendela di gym. Di bagian atas jendela terdapat goresan yang sama dengan goresan di jendela gym.

Saat hendak menyusul Heeseung, entah kenapa Jungwon tersandung kabel yang masih berantakan di lantai, "aduhhhh!" ringisnya.

Heeseung yang melihat Jungwon tersandung langsung menghampiri dan membantu Jungwon berdiri, "kok bisa kesandung si," ucap Heeseung.

"Gak tau, ni kabel rese banget da!"

Heeseung pun memeriksa kabel itu sejenak, dan kemudian memasukkannya kembali ke dalam janitor. Didalam ruang janitor Heeseung melihat sebuah kain pel dengan percikan darah pada tongkatnya.

"Won, sini!" panggilnya. Jungwon yang dipanggil pun datang menghampiri, "ada bercak darah disini!" tunjuknya pada sebuah kain pel kayu. Jungwon menatap heran, "apa ini semua ada sangkut-pautnya dengan kasus ini?" pikirnya.

Setelah itu mereka berdua kembali ke kolam, disana Jungwon melihat potongan kain kecil hitam di dalam kolam, karena terlalu kecil, Jungwon tak menyadari saat pertama kali melihatnya.

Dengan pelan Jungwon mendekat ke arah kolam dan mencoba menggapai kain itu, karena air kolam yang rendah membuatnya kesusahan, Heeseung yang tak mengerti apa yang Jungwon lakukan hanya melihat di depan pintu keluar. "Ngapain won?"

Jungwon yang sedang kesusahan hanya menjawab seadanya, "Ambil benda ini, ni."

"Ha?" tanya Heeseung yang masih bingung dengan apa yang Jungwon lakukan.

Heeseung mendekat, melihat apa yang sedang dilakukan oleh rekannya itu." 

"Kain hitam?" tanya Heeseung.

"Iya, kainnya tadi ketutup ban, jadi gak nampak. Mungkin ini bukan informasi penting tapi mungkin saja bisa membantu kita saat sidang nanti."

Akhirnya berkat bantuan Heeseung sepotong kain tersebut berhasil diangkat naik. "Jadi mau cari alibi orang kan?"

"Iya, harus kita selesaikan sebelum besok!"

Malam harinya Jungwon dan Heeseung berjanji dan akan bertemu di ruang makan, Jungwon tiba lebih awal dan melihat Sunoo berada disana sedang membuat sebuah kue dengan dekorasi yang indah. Dengan hati-hati Heeseung bertanya mengenai kapan terakhir kali Sunoo melihat Hanbin.

"Aku 24 jam di dapur, dan gak melihat sesuatu yang aneh."

"Apa ada sesuatu yang menganggumu?"

"Tidak ada si, cuman akhir-akhir ini Daniel jadi pendiam dan gak banyak ngomong seperti biasanya."

"Baiklah Sunoo terimakasih sudah mau bekerjasama," kemudian Heeseung mengajak Jungwon menemui Daniel di ruang siaran.

***

Sesampainya di ruang siaran Jungwon dan Heeseung bertemu dengan Daniel dan meminta penjelasan dari alibi Sunoo yang mengatakan Daniel bertingkah aneh dan menjadi lebih pendiam, sekaligus memperbanyak saksi buat sidang esok.

"Eh, tumben kalian kesini?" tanyanya.

"Kami ingin meminta pendapatmu, mengenai meninggalnya Hanbin, kapan terakhir kali kamu melihat Hanbin?" tanya Heeseung.

"E-Entahlah, mungkin saat makan malam kita, aku tidak bisa mengingatnya."

"Apa kamu yakin?"tanya Jungwon.

Daniel mengangguk, "Daniel, jam 8 malam kemarin kamu dimana?" tanya Jungwon penasaran.

"Habis makan malam, sekitar pukul 8, aku langsung masuk ke kamar dan enggak keluar kemana-mana lagi hingga pagi."

"Baiklah niel, terimakasih dan kami mau lanjut investigasi dulu." Kemudian Jungwon dan Heeseung meninggalkan ruang siaran.

Jungwon merasa ada yang aneh dengan Daniel, tapi ia tidak tahu apa.

***

"Habis ini kita kemana kak?" tanya Jungwon.

"Ke kamar Jake, karena dia yang pertama kali nemuin mayat Hanbin kan?"

Jungwon mengangguk, dan mereka berjalan menuju kamar Jake yang tak jauh dari kamar Jungwon.

Akhirnya Jungwon dan Heeseung mencari Jake di kamarnya. Dengan hati-hati Jungwon mengetuk pintu kamarnya, tak lama kemudian pintu dibuka, "ada apa?" tanyanya begitu ia membuka pintu kamarnya.

"Kami ingin bertanya mengenai penemuan tubuh Hanbin, saat pertama kali kau melihatnya kira-kira bagaimana kondisinya?"

"Entahlah, sepertinya masih hangat, ia enggak kaku seperti mayat yang sudah lama dan dingin."

"Apa yang kau lakukan malam hari sebelum mayat Hanbin di temukan?" tanya Jungwon.

"Ya, malamnya habis makan malam, aku bersama Niki dan Jimin pergi ke gym dan berolahraga malam," jawabnya santai.

"Kapan terakhir kali kau melihat Hanbin?"

"Hm...di perpustakaan sepertinya. Tapi itu kejadiannya sudah lama, kira-kira kemarin sore, untuk yang baru-baru ini ya saat kita makan malam bersama dong. "

"Hmmm baiklah Jake, terimakasih." Jungwon dan Heeseung pun pergi dan kemabali ke kamar mereka masing-masing bersiap untuk sidang besar keesokan harinya.

***

Semalaman Jungwon tidak tidur dan terus memikirkan sidang besok, jadi pukul 4 subuh Jungwon sudah di ruang makan, dan memilih menunggu disana.

Benar saja jam 5 pas Sunoo datang dan begitu terkejut melihat kehadiran Jungwon disana, "Hei, kenapa datang awal sekali?"

"Semalaman gak bisa tidur, jadi kesini aja."

"Mikirin soal sidang? jangan terlalu di pikirin atuh," jawabnya sambil menuju arah dapur.

Jungwon pun mengikuti Sunoo karena ia merasa bosan sendirian, "udah berusaha tetap aja."

"Won, mau sarapan apa? omelette, cereal atau sesuatu?"

"Bebas aja de, aku gak pilih-pilih makan kok."

"Oke, hari ini kita sarapan omelette aja ya," akhirnya Sunoo pergi ke kulkas untuk mengambil selusin telur dan mulai mengolahnya. "Ada yang bisa aku bantu gak noo?" tanya Jungwon yang merasa gak enak karena hanya melihat. "Kamu, panggang roti aja ya, rotinya ada di meja tu."

Setelah 15 menit akhirnya Jungwon selesai memanggang banyak roti, "rotinya udah semua ni," kemudian Jungwon mendekati Sunoo, "oh, kalau udah bawa ke meja makan aja dulu. Omelette nya bentar lagi selsai ni. Tunggu aja di meja makan." setelah mengatakan itu Jungwon membawa roti panggang ke depan, dan di sana sudah ada beberapa orang.

"Eh ada Jungwon, bantu Sunoo masak?" tanya Jake.

"Iya, semalaman gak bisa tidur jadi mutusin langsung kesini aja. Yang mau makan duluan ni roti panggangnya."

"Wah," kemudian mereka mulai mengambil roti dan memakannya.

Tak lama kemudian yang lain bergabung di meja makan, dan berpapasan dengan Sunoo yang membawa omelettetnya.

Selama sesi makan tak ada yang banyak bicara, masing-masing kalut dengan pemikiran mereka masing-masing.

15 menit kemudian Minor muncul dan meminta mereka berkumpul di ruang sidang. Pertarung mereka masih terus berlanjut.

#tbc

Survival - Last Effort ft ENHYPENTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang