Akhirnya kami memutuskan membaca buku Necromonicon tersebut, "Necromonicon, Ressurrection Ritual." Di halaman awal hanya berisi informasi mengenai sejarah dan bagaimana Necromonicon bisa berkembang di kehidupan dari dulu hingga saat ini. "Siniin bukunya," karena kesal, Sunghoon langsung ke halaman tengah mencari step by step melakukkan ritual Necromonicon. Jungwon dan Heeseung hanya bisa geleng-geleng kepala melihat Sunghoon saat ini. "Stop!" minta Jungwon begitu mereka menemukan halaman yang mereka cari.
"Ini dia," Heeseung kemudian mulai membaca perlahan isi buku tersebut, "Pertama, menyiapkan wadah untuk roh yang kalian hendak hidupkan, selanjutnya ukuran dan wujud wadah yang kamu siapkan bebas terbuat dari material apa saja, jika wadah yang kamu buat tidak jelaskan ditujukan untuk siapa, beri label nama orang yang hendak kalian hidupkan. Setelah semua persiapan siap, bakar buku ini hingga jadi abu, hati-hati dengan racun carbon monoxide yang beracun. Setelah itu tabur abu tersebut di atas wadah yang sebelumnya sudah kalian siapkan sebelumnya. Sebutkan nama orang yang hendak kalian hidupkan sebanyak 3 kali. Kemudian tutup matamu dan tunggu beberapa saat. Kamu akan merasakan tepukan pelan di pundakmum jika itu terjadi maka ritualnya sukses. Abunya hanya bisa digunakan sekali dan ritualnya hanya bisa dilakukkan sekali, jadi gunakan dengan bijak. Selesai!"
"Jadi itu semua, langkah-langkah melakukkan ritualnya?"
"Jadi, Jimin percaya dengan ritual ini? Ini sangat jelas bahwa kita gak akan bisa menghidupkan siapapun dengan cara seperti itu.
"Dalam keadaan normal mungkin iya, tapi dalam killing game seperti ini akan sulit untuk mengabaikan segala kemungkinan walau kecil." Jungwon mengangguk menyetujui ucapan Heeseung.
"Selanjutnya, boneka-boneka yang Jimin siapkan," Jungwon mengambil salah-satu boneka tersebut dan mengamatinya, "tidak ada yang aneh, sama seperti yang tertulis di buku, ada nama Hanbin tertulis di bagian kepala boneka beruang tersebut."
"Lebih baik kita lihat mayat Jimin dari dekat, dan melakukkan pemeriksaan lebih detail."
Sunghoon dan Jungwon akhirnya mengikuti Heeseung menginvestigasi tubuh Jimin yang sudah terbaring tak berdaya di lantai.
"Ada darah di kepala Jimin," ucap Jungwon.
"Luka dibelakang leher Jimin adalah single-stab, serangan diam-diam." jelas Sunghoon.
"Bagaimana dengan luka di keningnya?" Heeseung menimpali.
"Mungkin pelaku memukul kepala Jimin dengan benda tumpul sebelum menusuknya, kedua luka tersebut sangat berbeda, bisa saja pelaku mengganti senjata di tengah pembunuhan?"
"Kita masih belum tahu, hubungan kedua luka tersebut dan perlu investigasi lebih jauh lagi."
"Eh," ucap Jungwon dan membuat Heeseung dan Sunghoon menatapnya.
"Ada apa won?"
"Kalian berdua coba minggir dulu deh!" setelah mengatakan itu, Heeseung dan Sunghoon bergeser dari tempatnya semula dan selanjutnya Jungwon menemukan sebuah lakban di bawah tubuh Jimin, dengan beberapa helai rambutnya menempel di lakban tersebut.
"Hebat won, bisa ngenotice lakban yang berada di bawah tubuh Jimin,"puji Heeseung.
Jungwon hanya tersenyum membalas ucapan Heeseung, "sepertinya, tidak ada yang bisa kita lakukkan lagi disini." Akhirnya mereka meninggalkan ruangan tersebut menyusul yang lain.
***
Setelah keluar dari ruangan tersebut, Jake kemudian menghampiri Jungwon, Sunghoon dan Heeseung. "Kalian tolong ke gudang dulu ya, bantu bawain beberapa perlengkapan buat persiapan ritual Caged Child ya." kemudian Jake berlalu menuju lantai 3 sambil membawa beberapa perlengkapan dari gudang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Survival - Last Effort ft ENHYPEN
FanfictionTerjebak di sebuah dormitori dan diharuskan untuk saling membunuh dan bertahan hidup di dalam permainan dan bertahan dalam sidang untuk mengungkap pembunuhnya. Bagaimana akhirnya? Tiba-tiba sebuah robot mini berbentuk komputer muncul di depan kami...