"Tidak mudah untuk pergi."
___Hampir mendekati subuh, Yudi sampai di depan rumah Mega dan Felly. Tidak ada waktu lagi, sebelum papanya menyusul, Yudi harus cepat membawa Audi. Sebentar lagi kebahagiaan ada di tangannya, keluarga mereka akan kembali bahagia.
"Ma, Bang, tunggu sebentar, ya. Yudi jemput Audi dulu. Yudi janji bakal bawa dia."
Pintu yang sama sekali tidak dikunci, membuat laki-laki itu bisa masuk lebih mudah dari pada saatnya pertama kali menginjakkan kaki di tempat ini.
Suasana rumah yang lebih tenang, denga cahaya lampu yang kurang terang. Mungkin Felly sedang beada di kamarnya dan tertidur lelap di sana. Laki-laki itu menaiki tangga satu persatu dan membuka pintu kamar, tapi tidak menemukan apa pun.
Ia beralih menuju kamar yang ada di sebelahnya, Felly pasti di sana, dan ada kemungkinan bersama Audi. Karena Mega mengatakan Audi ada di rumah mereka. Tapi, saat pintu terbuka, ia tidak menemukan siapa pun.
"Dia masih di rumah ini, gue yakin."
Yudi mengitari seisi rumah, namun tetap saja tidak ada kecuali bocah laki-laki yang ia dapati sedang duduk di tangga.
"Kemana pergi orang di rumah ini?" tanya Yudi.
Bocah itu hanya menatap Yudi yang berlalu meninggalkanya. Mereka pernah bertemu sebelumnya, laki-laki itu masih berada di tempat yang sama.
"Percuma nanya."
Yudi mendapati anak itu masih menatapnya, seakan ada sesuatu hal yang ingin dia katakan.
"Kamu gak bisa ngomong?" Yudi kembali mendekat ke arahnya.
"Ada yang kamu tahu?"
Anak itu menganggukkan kepala, ia menunjuk ke arah dapur. Yudi mengikuti arah tunjuknya, tapi ia tidak menemukan apapun di sana. Saat kembali, anak itu sudah tidak ada lagi di sana.
Matahari naik ke permukaan, cahayanya masuk ke dalam rumah melalui celah-celah kecil, membentuk pola lingkaran di lantai. Yudi membuka jendela, membiarkan udara masuk ke dalam.
Matanya menatap keluar, bayangan masa kecilnya masih teringat jelas. Bagaiman Randi yang berusaha untuk selalu melinduingi adiknya, dan dia yang selalu bertengkar dengan Audi. Hingga Audi diberi izin sekolah, wanita itu mendapatkan kehidupan baru, dan dia sudah mulai berubah.
"Gak peduli gimana masa lalu, gue pastiin kita bakal ngumpul lagi, Di," gumamnya.
Matahari terus meninggi, tapi keberdaan Felly atau pun Audi masih belum terlihat, dan Mega sudah dipastikan dia berasama saudaranya.
Yudi membaringkan tubuhnya, membayangkan kemarahan Audi padanya. Laki-laki itu tahu pasti kemarahan kembarannya itu. Jika bukan saran darinya, Audi tidak akan pergi. Selama ini ia hanya tahu jika Audi disembunyikan pada tempat tertentu seperti dirinya dulu.
Melihat surat yang ditinggalkan dan dimana surat itu berada Yudi tidak mampu membayangkan bagaimana akhir hidup saudaranya itu.
"Kenapa gue bisa terlahir dari keluarga yang berbeda?"
Yudi tertawa mengingat akhir keluarganya, sekarang hanya dia dan papanya yang bertahan. Randi pergi karena tekanan papa yang ia berikan padanya, berakhir dengan obat yang tak seharusnya masuk ke dalam tubuhnya.
Mamanya pun meninggal karena stres kehilangan anaknya, mungkin wanita itu tahu jika Audi sudah tidak ada, hingga ia memutuskan pergi lebih cepat dari takdir yang diberikan.
Bayangan keluarganya membuat ia terlelap begitu lama, bahkan ia tidak tahu kapan matahari beranjak pergi. Jendela yang tadi ia buka sekarang sudah terkunci rapat seperti sebelumnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
WITH ME? || Ryujin ✔️
Mystery / ThrillerJuara 2 dalam kompetisi Writing With Shana Publisher 🥈 Ding... Dong... Suara bel yang tak henti berirama, nyatanya rumah ini sama sekali tidak dipasang bel yang nyata. Namun, suara itu seakan nyata sampai ke telinga. Boleh berterima kasih akan ha...