"Bukan meninggal, kami hanya pindah alam untuk merasakan kebahagiaan."
-Yudi-"Lo bisa bangun?" tanya Felly sambil membantu Yudi duduk. "Sebelum Audi datang, ikat gue, dan lo pergi cari Mega," perintah wanita itu.
Yudi masih terdiam, baru saja sadarkan diri tiba-tiba Felly menyuruhnya mengikat tubuh wanita itu.
"Cepat! Gak ada waktu lagi."
"Tunggu," tahan Yudi. "Dimana Audi, gue harus bawa dia pergi."
Laki-laki itu bangkit dengan tangan memegangi sisi meja untuk membantunya berdiri, karena kepalanya terasa sangat sakit. Tangannya mengusap sisi kepala, dan tangannya langsung berlumur darah.
"Lo inget apa yang dilakuin Audi!" teriak Felly.
"Gak, kalian gak bakal rebut Audi dari gue." Yudi menepis Felly dan berjalan ke ruang tengah, mencari keberedaan Audi.
"Gue gak bakal rebut dia, Di!" bentak Felly. "Kita gak bisa lawan dia, kita butuh Mega." Felly berjalan mendekati Yudi, menahan lengan Yudi dan menatapnya lekat.
"Kita gak bakal rebut dia." Felly kembali menekankan kalimatnya. "Jadi, gue mohon cari Mega. Gue takut," rintih Felly.
"Di. Gue juga mohon sama lo."
Motor yang dikendarai Yudi melesat keluar pekarangan rumah Felly. Laki-laki itu melajukan dengan kecepatan tinggi setelah menuruti permintaan Felly. Ia tidak tahu apa yang direncakan wanita itu, kenapa tubuhnya harus diikat.
Yudi mengarahkan kendaraanya menuju kediaman Regan, setelah kabur dari rumahnya, mereka pasti pulang, dan benar dari jauh Yudi melihat mobil Regan terparkir di halaman depan.
Kepalanya masih merasakan sakit karena vas bunga yang dilemparkan padanya. Mengabaikan rasa sakit itu, ia bergegas masuk ke dalam rumah, tapi tidak menemukan siapa pun di sana. Namun, langkahnya terhenti saat melihat Gilang berdiri di ambang pintu sebuah ruangan.
"Mega, mana Mega!" bentak Yudi saat melihat Gilang.
Memasang langkah besar, Yudi berjalan ke arah Gilang dan didapatinya Mega dengan penampilan yang berantakan dan wajah pucat. Mereka sama terkejut melihat kondisi masing-masing.
"Untuk yang terakhir kalinya, gue mohon. Mohon jangan ambil Audi dari gue."
Mega tidak mengerti dengan apa yang katakan Yudi, padahal dua hari ini ia tidak pulang sama sekali, dan tidak mengetahui apapun tentang Audi.
Yudi menjatuhkan tubuhnya dengan bertumpukan lututnya di hadapan Mega.
"Gue mohon." Yudi menundukkan kepala, bersamaan dengan bahunya yang bergetar, ia menangis.
"Sebenarnya lo ngapain? Dan luka ini?" Mega menyamakan posisinya dengan Yudi, membantu laki-laki itu meluruskan punggungnya lagi.
"Felly mohon buat bantu dia, dan gue juga mohon jangan rebut Audi."
"Felly kenapa?"
Ia meninggalkan Felly bersama Audi, dengan anggapan Audi tidak akan bertindak jauh pada temannya. Mendengar penjelasan Yudi, jika Felly terlihat ketakutan berada di sana, membuat Mega merasa bersalah.
Bagaimana pun menyeramkan makhluk yang ia lihat, Felly tidak akan merasa takut.
Yudi menjelaskan dari awal dia datang ke rumah itu, hingga Audi yang menyerangnya.
"Mama sama Abang udah nungguin dia."
"Tunggu." Regan bangkit dari tempat duduknya, berbalik menghadap Yudi.
KAMU SEDANG MEMBACA
WITH ME? || Ryujin ✔️
Mystery / ThrillerJuara 2 dalam kompetisi Writing With Shana Publisher 🥈 Ding... Dong... Suara bel yang tak henti berirama, nyatanya rumah ini sama sekali tidak dipasang bel yang nyata. Namun, suara itu seakan nyata sampai ke telinga. Boleh berterima kasih akan ha...