spesial part Dea dan zaki

42.1K 7.2K 433
                                    

DILARANG BAPER 📢📢📢
WAJIB VOTE DAN COMENT YOO
.
.
.

Sepulang dari peristirahatan terakhir elang, Ellen duduk diam termenung, perempuan itu banyak diam, berbicara hanya saat ditanya saja. Reno mendekat, ia usap kepala perempuan itu.

"Jangan sedih terus, senyum" ucap Reno dengan senyum tipis, sangat tipis.

"Lo nyuruh gue senyum, Lo aja jarang senyum" semprot Ellen. Reno terkesiap, ia menyesal menghibur perempuan itu.

"Gue gak sedih ren.. gue cuma syok, kenapa cowok baik kek dia harus dihukum dengan kehidupan yang gak pernah ia suka" ucap Ellen lagi.

"Sebelum elang tau gue sepupu Zaki, elang selalu buat gue ketawa. Dia orang yang receh juga humble banget, tapi semua berubah waktu dia tau gue sepupu Zaki, dia kek takut buat deket-deket sama gue, sampai dia minta putus sama gue dan bilang alasan dia kenapa putusin gue" jelas Ellen panjang lebar.

"Gue juga, gue nyesel belum sempat minta maaf sama dia" imbuh Reno.

"Gue harap elang bisa dapet kehidupan baru yang dia mau disana, yang belum ia dapet dikehidupan sebelumnya" Ellen menatap kearah langit malam, senyumnya terukir manis.

"Aamiin" balas Reno ikut menoleh kearah langit.

Disisi lain, tak jauh juga dengan Zaki. Laki-laki itu duduk diam dibalkon depan kamarnya, tangannya menggenggam surat yang elang beri beberapa waktu lalu, zaki menyesal ia belum meminta maaf diwaktu terakhir elang.

Zaki merutuki dirinya sendiri, kenapa ia bisa ditipu dengan segala drama laki-laki itu selama ini, elang menutupi semuanya dengan rapat, laki-laki itu hidup dalam tangan orang.

Dea mendekat, mengusap pelan kepala laki-laki itu, Zaki menoleh pada Dea, ia menarik tubuh perempuan itu agar terduduk dipangkuannya.
Matanya menyorot sendu.

"Ihklas yaa" ucap Dea dengan membelai rambut Zaki.

"Aku nyesel sayang, aku belum sempet minta maaf sama elang" adunya.

"Aku yakin pasti elang udah maafin kamu kok"

"Aku baru tau semuanya"

"Liat aku, kamu gak salah, elang juga gak bermaksud buat kamu merasa bersalah. Tapi ini tentang keadaan, keadaan yang memaksa semuanya" Dea menangkup wajah laki-laki itu dengan kedua tangannya.

"Jadi jangan pernah salahin diri kamu sendiri, elang gak bakalan suka liat kamu salahin diri kamu sendiri" imbuhnya.

Laki-laki itu mengangguk patuh, lalu memeluk Dea dengan menenggelamkan wajahnya di dada Dea.

"Masuk yuk, udaranya dingin. Nanti kamu masuk angin" ajak Dea, Zaki mengangkat kepalanya lalu menurunkan perempuan itu dan menggandengnya untuk masuk.

Ketika keduanya sudah sempurna merebahkan tubuhnya masing-masing, Zaki menatap Dea tanpa berkedip dengan memiringkan kepala kearahnya.

"Kenapa?" Tanya Dea saat merasa aneh dengan sikap suaminya.

"Gapapa, ayo tidur" Zaki menarik Dea dalam dekapannya, fikirannya kembali terbayang pada kata yang diucapkan elang waktu dirumah sakit,  siapa yang sebenarnya yang ingin mencelakai istrinya? Apakah inti dari armada? Apa kecurigaannya slama ini benar? Zaki memilih memejamkan matanya, ia akan membahas ini bersama Reno.

🌻

Seperti biasa, setiap pagi Dea harus membangunkan bayi besarnya. Zaki yang notabenenya susah dibangunkan Dea harus pintar-pintar mencari cara, walau terkadang justru ia sendiri yang terjebak dengan caranya.

ZAKI ARMADA ( SUDAH TERBIT  )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang