kejutan

36.2K 6.3K 822
                                    

WAJIB VOTE SEBELUM MEMBACA
HAPPY READING
.
.
MAAF KALO BANYAK TYPO BELUM REVISI 💯
.

DILARANG PROMOSI TANPA IZIN
.
.


Dikampus, Ellen menemani Dea mencari buku di perpustakaan yang sudah menjadi tempat favorit Dea.

"Dea, muka Lo pucet" ucap Ellen yang sedari tadi memerhatikan wajah Dea. "Lo sakit de?" Imbuh Ellen cemas.

"Enggak kok, agak pusing aja" saut Dea

"Bawa obat gak?"

"Udah gapapa, mungkin ini karna semalam gue begadang ngerjain tugas kuliah"

"Emang Zaki gak tahu?"

Dea menggeleng, "enggak, dia tidur pules banget, makanya gue bisa begadang ngerjain tugas"

Ellen menggeleng kecil, "jangan begadang de, Lo tau sendiri kan, Lo itu paling gak bisa begadang, pasti bawaannya sakit" peringat Ellen peduli.

"Iya iya, cuma semalem aja kok, kemarin-kemarin gak pernah" balas Dea menenangkan, "thanks, udah peduli banget Lo sama gue" Dea merangkul Ellen Tersenyum bahagia.

"Sama-sama, gue udah anggep Lo saudara gue de" balas Ellen.

Keduanya pun kembali mencari buku yang dea butuhkan, Ellen duduk dikursi sebentar saat tak menemukan buku tersebut, ribuan buku berjejer dirak membuat Ellen pusing sendiri, sekaligus malas jika belum ketemu.

TAK
BUGHH
suara buku tumbukan buku jatuh terdengar membuat Ellen menoleh.

"DEAAA" pekik Ellen kaget melihat badan Dea sedikit terhuyung, perempuan itu memegangi sisi rak buku agar tidak terjatuh.

"Dea, Lo gapapa?" Panik ellen memegangi Dea.

"Pusing banget El" lirih Dea memegangi kepalanya. "Mual El" lirih Dea lagi.

"Kita ke klinik ayo" Ellen hendak menatah Dea namun..

BRUUUKK
tubuh Dea sudah ambruk terlebih dahulu, Ellen panik seketika, ia melihat sekelilingnya tidak ada satupun mahasiswa diperpustakaan.

"CK, gak ada orang lagi" bingung Ellen, segera ia menelfon Reno.

"Halo ren.." ucap Ellen saat telfonnya terhubung.

"Iya El"

"Dea pingsan diperpustakaan, tolongin gue"

"Ok"

Ellen langsung mematikan pangggilannya, ia tumpukan kepala Dea dipahanya.

"Dea, bangun de. Kenapa Lo pingsan sih, jangan bikin gue panik" Ellen menepuk pipi Dea pelan.

"Pucet banget mukanya" gumam Ellen memerhatikan wajah Dea.

Tak lama kemudian Reno dan Baron datang.

"Dea kenapa?" Tanya Baron langsung.

"Gue gak tahu, tadi dia bilang pusing, trus gak lama pingsan" jawab Ellen.

"Zaki masih dijalan, gue udah hubungin dia tadi" tambah Reno.

"Ayo tolong gue angkat Dea, bawa dia ke klinik kampus" pinta Ellen.

"Tapi El.." ucapan Baron menggantung.

"Apalagi ?" Kesal Ellen.

"Bukan mahram" cicit Baron.

"Gapapa, ini urgent" saut Reno langsung. Akhirnya Baron dan Reno membantu Ellen untuk membawa Dea ke klinik kampus.

Sesampainya disana, Dea diperiksa, Ellen, Reno dan Baron berada diluar. Ketiganya menunggu dengan cemas.

Ceklek
Suara pintu terbuka.

ZAKI ARMADA ( SUDAH TERBIT  )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang