keadaan keduanya

25.7K 5.3K 478
                                    

WAJIB VOTE SEBELUM MEMBACA
HAPPY READING

JANGAN LUPA NAFAS BACANYA

.
.

Baron,Vano,Fahmi,dan Ellen sedang berada dicafe menikmati waktu santai mereka, Reno tidak bisa hadir karena harus mengurusi urusan kantor.

"Dea kemana El? Gue gak liat dia dikampus hari ini" tanya Vano.

"Dia lagi ada kegiatan sama Ali, temen pondoknya"

"Ali? Siapa tuh? Baru denger gue?" Tanya Baron dengan heboh.

"Percuma jelasin, lu gak bakalan tau" saut Ellen menatap sinis Baron.

"Lu kan belum jelasin apa-apa, ya gak tahu lah" belanya.

"Ada lah pokonya, dia lagi bantuin bagi-bagi sedekah dimasjid"

"Zaki tau  ga--"

Drrt drrt drrt
Ponselnya berdering mengurungkan niat Baron untuk melanjutkan perkataannya.

"Halo"

"...."

"Iya saya temannya"

"...."

"APAA !?" jerit Baron yang langsung berdiri dari duduknya membuat semua atensi mereka bertuju padanya. "Iya, saya akan kesana"
Baron mematikan panggilannya, badannya terasa lemas seketika, dengan mengusap wajahnya kasar.

"Gak mungkin" gumam Baron.

"Bar, lo kenapa? Frustasi amat muka Lo" cibir Vano, Baron langsung menatap tajam kearah Vano membuat kicep ditempatnya.

"ZAKI KECELAKAAN, GIMANA GUE GAK FRUSTASI, DIA SEKARAT ANJ--" teriak Baron marah, dengan dada naik turun, cemas sekaligus panik.

Semua yang berada disana melongo mendengar ucapan Baron, "jangan becanda BRENGSEK" tukas Vano menarik kerah baju Baron.

"Gue gak becanda, dia sekarat dirumah sakit" jawab Baron dengan datar. "Kita kerumah sakit sekarang" Baron menghempaskan tangan Vano dari cengkeramannya.

Wajah panik begitu kentara diwajah mereka, padahal kabar terakhir mereka mengetahui Zaki sedang berada dikantor, dan mendapatkan kabar jika laki-laki itu mengalami kecelakaan, membuat mereka panik bukan main. Baron satu mobil dengan Ellen, sedangkan Vano bersama fahmi.

🌻

Dirumah sakit Ali mondar-mandir didepan ruangan, tadi Ali lah yang membawa Dea juga Zaki kerumah sakit dengan bantuan beberapa orang, Awalnya Ali bingung harus menghubungi siapa, hingga akhirnya Ali menemukan ponsel disaku celana Zaki, Ali melihat pangggilan terakhir dan naman Baron yang tertera paling atas, Dari sana ali menghubungi Baron.
Tak lama Baron, Vano,Fahmi dan Ellen datang dengan langkah terburu-buru.

"Lo Ali?" Tanya Baron langsung, Ali mengangguk.

"Gimana keadaan Zaki? Dia Dimana?" Tanya Vano tak sabaran.

"Masih didalam, keadaannya cukup parah tadi" jawab Ali, ia ingat bagaimana tadi parahnya Zaki dengan badan yang penuh dilumuri oleh darah.

"Kenapa bisa?" Tanya Baron dengan rahang mengeras, terlihat sekali laki-laki itu sangat cemas keadaan Zaki.

"Gue gak tau gimana jelasnya, pas gue pulang dari masjid didepan masjid udah ramai sama para pengendara lain, dan.." Ali menggantung perkataannya.

"Kenapa? Lo kalo ngomong jangan setengah-setengah anj--" umpat Baron memegang kedua bahu Ali dengan keras.

ZAKI ARMADA ( SUDAH TERBIT  )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang