selalu manja

37.1K 6.4K 622
                                    

WAJIB VOTE DAN COMENT
TERIMA KASIH BANYAK BUAT PARA KONTEN KREATOR YANG SUDAH IKUT PROMOTE WP AUTHOR,

AAA SENENG BANGET, THANKS FOR KALIAN SEMUA

.

.

Kegiatan bakar-bakar ikan sudah selesai, mereka semua bersepakat untuk menginap dirumah Zaki, awalnya lelaki itu menolak mentah-mentah permintaan Baron juga vano, namun dengan rayuan sang istri, Zaki terpaksa mengiyakan. Jadi semuanya menginap disana.

"Gak punya rumah Lo ya" tukas Zaki pada baron dengan tatapan sengit.

Baron menyengir, "santai bos, Dea juga gak keberatan kok" sautnya Santai.

"Gue yang keberatan bego"

"Semalem doang, sensi amat pak" ledek Baron terus menerus, laki-laki itu memang paling hobi membuat ketua gengnya itu darah tinggi.

Sedangkan yang lain hanya memerhatikan keduanya, Ellen dan Dea sudah sudah beristirahat dikamar masing-masing, para cowok masih ribut diruang tamu.

Zaki beranjak dari duduknya, "gue susul Dea, Lo bertiga" Zaki menunjuk Vano,Baron,Fahmi. "tidur dikamar depan, dan Reno dikamar tengah" ucapnya.

"Ok" saut Reno datar.

"Gila, kita bertiga, Reno sendiri" heboh Baron tak terima.

"Nurut atau gue usir" tukas Zaki.

"Aelaah kejam amat, sama temen sendiri"

"Berisik anj-- "

"Fahmi sama Reno ya" tawar Baron, tidak mungkin satu ranjang berisikan tiga orang.

"Terserah, Lo atur aja, gue mau keatas" cape berdebat akhirnya Zaki menyerahkan keputusan pada mereka, terserah mereka mau bagaimana. Yang terpenting kini ia menyusul sang istri.

Dikamar Zaki melihat Dea sudah tertidur dengan posisi menyamping, ia melirik kearah jam dinding sekilas, sudah jam 11 malam, pantas jika sang istri sudah tertidur pulas.

Zaki naik keatas ranjang, ia menyelusup dengan mendusel-duselkan wajahnya didada Dea, kedua tangannya meraih pinggang istrrinya dengan posesif. Tidak ada reaksi apapun dari sang istri, zaki menciumi semua bagian wajah perempuan itu tanpa cela, Zaki melakukannya secara sengaja agar perempuan itu terbangun.

"Sayaang..." Zaki menepuk-nepuk pipi perempuan itu.

"Bangun sayang"

Dea menggeliat kecil, dengan perlahan membuka netranya, "apa lagi?" Lirihnya

"Kangeen" rengeknya.

Mendengar jawaban sang suami, ingin sekali rasanya Dea menendang laki-laki itu hingga terpental dari ranjang.

"Ya udah sini peluuk" ucapnya mengalah, ia ingin cepat tidur kembali.

"Gak mauu sayang" tolak Zaki.

Dea mengernyit bingung, "terus, katanya kangen"

"Mau itu.. boleh yaa" dengan wajah berbinar-binar Zaki tersenyum nakal.

"Itu apa?" Dea yang belum sadar sepenuhnya mendadak lemot.

"Itu, boleh ya"

"Iya apa? Yang jelas"

"Bikin Zaki junior" jawabnya, mendengar itu Dea refleks bangun dari tidurnya.

"APAA??" pekiknya histeris, untung saja kamar mereka kedap suara.

ZAKI ARMADA ( SUDAH TERBIT  )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang