9.

16 5 0
                                    

Sesuai dengan niatnya semalam, jam setengah tujuh pagi Septian sudah mampir ke minimarket dan membeli sekantong yupi. Septian sempat menimang-nimang kira-kira dia harus beli berapa bungkus ya? Kira-kira yupi yang bentuk bagaimana yang paling disukai oleh Sevila?

Karena merasa bimbang, akhirnya Septian membeli tiga bungkus. Bentuk hati, bentuk burger dan satu lagi bentuk kucing. Semuanya akan ia serahkan pada Sevila.

Sesampainya di kelas, Septian bernapas lega karena ternyata kelas masih sepi, tapi Naira sudah ada di bangkunya. Septian mendekati Naira, tiga kantong yupi tadi sudah ia masukkan ke dalam kantong hitam.

"Lo mau buat kesepakatan nggak sama gue?" Tanya Septian langsung.

Kening Naira mengernyit, "kesepakatan apa?"

"Jadi gini, gue punya permintaan sama lo, dan sebagai gantinya ...," Septian mengeluarkan sebuah novel yang ia colong dari kamar kakaknya, diserahkan pada Naira. Septian mendengar jika Naira menginginkan membaca novel itu dari lama. Tapi karena limited edition, Naira tidak kebagian. "Lo boleh pinjem novel ini seminggu."

Mata Naira berbinar. "Gila, lo ternyata punya? Kok nggak ngomong dari dulu, sih. Udah ketinggalan zaman ini. Tapi gue belum baca, sih."

"Itu punya kakak gue."

"Oh ... Jadi permintaan apa?"

"Ini," Septian menyerahkan kantong yupi pada Naira. "Gue mau minta tolong sama lo buat ngasih ini ke Sevila."

"Ini apa?"

"Makanan. Udah lah, kasih aja."

Naira tersenyum meledek, "jadi sekarang udah mulai aksi nih?"

Septian berdecak, "nggak usah resek deh! Barang ini nggak sebanding sama novel limited edition itu."

Naira terkekeh, "emang nggak! Lagian ngapain coba lo nawarin kesepakatan. Orang cuma minta tolong ngasih ini doang mah, gue juga nggak bakal minta imbalan apa-apa kali."

Naira memasukkan novel itu ke dalam tasnya. Kemudian mengambil kantong dari Septian yang akan ia berikan pada Sevila sekarang juga.

"Justru, gue dukung banget lo sama Sevila. Cocok! Sama-sama lahir di tanggal yang sama." Setelah mengucapkan itu Naira langsung ngacir keluar kelas.

Sementara Septian termenung. Padahal dia sudah tahu juga soal tanggal lahir mereka yang sama. Tapi kalau mendengar dari orang lain, dia jadi baper sendiri. Ternyata lucu juga ya kalau punya tanggal lahir yang sama dengan pasangan. Kebayang akan semeriah apa saat mereka ulangtahun dan merayakannya berdua.

Ah, Septian, pagi-pagi sudah halu.

***

Naira berhenti di depan kelas Sevila. Dia lupa bertanya, apakah Septian mau namanya disebut sebagai pemberi atau dirahasiakan? Bisa saja kan Septian masih malu-malu, buktinya dia minta tolong sama Naira. Kalau dia benar-benar sudah serius, ya pasti langsung kasih sendiri.

Naira masuk ke kelasnya Sevila. Gadis itu tengah mengobrol dengan teman-temannya.

"Hai, Sev."

"Hai, Kak."

"Ini, ada titipan buat lo." Naira langsung saja menyerahkan kantong yupi pada Sevila.

Sevila menerimanya, "dari siapa?"

"Ada deh. Penggemar rahasia lo. Udah ya, gue cabut. Mau siap-siap jadi panitia upacara. Bye!"

Sevila mengintip isi di dalam kantong itu. Ternyata Femi dan Renata juga ikut mengintipnya.

"Cieee, yupiii!" Pekik Femi. Dia yang paling tahu jika Sevila memang sangat menyukai permen kenyal itu.

"Dari siapa?" Tanya Renata.

"Nggak tahu. Nggak ada nama pengirimnya." Ucap Sevila. Renata hanya bisa menghela jengah.

"Cieee, diam-diam ada yang naksir nih sama temen kita, Ren." Celetuk Femi.

"Iya, bener. Wah, nggak sabar gue pengen tahu siapa orangnya." Timpal Renata.

Sementara Sevila bertanya-tanya. Kira-kira siapa kah yang memberikannya yupi ini? Mana ada yupi bentuk hatinya lagi, kan Sevila jadi baper.

***

Karena merasa penasaran tapi juga sangat senang, akhirnya ketika sampai di rumah Sevila langsung memotret yupi-yupi itu yang belum dibukanya. Sevila mengunggahnya di Instastory. Dia juga menuliskan caption di sana,

Thank ya, i like it <3

Sevila tidak tahu, mungkin saja pengirimnya adalah cowok yang mendekatinya selama ini. Tidak terlintas nama siapa pun di otaknya. Sampai akhirnya Sevila menyadari, pengantar yupi ini adalah Naira. Kemungkinan besar si pemberi adalah orang yang mengenal Naira dan tahu jika Naira juga kenal dengan dirinya.

Kira-kira siapa?

Mungkinkah Septian tahu jika dirinya dekat dengan Naira?

***

Septian mendapat notifikasi jika salah satu gamers yang diikutinya di Instagram tengah melakukan siaran langsung. Septian langsung saja membuka aplikasi Instagram. Belum juga mengklik tombol tempat melihat gamers idolanya live, perhatian Septian teralih dengan Instastory terbarunya Sevila. Septian memilih untuk mengklik Instastorynya Sevila.

Deg. Septian terkejut melihat foto yupi yang diunggah oleh Sevila. Dia tahu, itu adalah yupi yang dibelinya tadi pagi. Diam-diam Septian tersenyum. Apalagi saat membaca caption yang tertera di fotonya, ditambah tanda hati di belakangnya. Septian baper bukan main.

Septian mengetik balasan,

Urwell

Dikirimnya balasan itu pada Sevila. Setelahnya, Septian memilih untuk menonton siaran langsung dari gamers idolanya.

***

Story of September [end]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang