_{}_
Davidz masih tertidur pulas, kuletakkan kopi itu di atas meja. Lalu, bergegas masuk ke kamar untuk berganti pakaian. masih dengan pikiran-pikiran kotor tentangnya, seketika aku memainkan klitoris. sembari melakukan gerakan mata, menutup mata setelahnya membuka. dirinya begitu berhasil membuatku terjebak dalam kenikmatan bercinta meski hanya dalam khayalan yang kuciptakan sendiri.
Melupakan kemejanya yang terputar dalam mesin cuci, bahkan tak peduli jikalau bukan hanya aku saja yang ada di dalam apartemen ini.
Mengigit bibir, sembari membayangkan sentuhannya. Demi tuhan, aku sudah tidak tahan lagi. Tangannya yang berurat mampu membuatku terlena dalam birahi.
Aku bisa merasakan, intimku tampak sudah sangat basah. tanpa berlama, dengan sigap kumasukkan jari tengahku kedalam lubang sarang kenikmatan ini.
Menciptakan fantasi-fantasi di dalamnya, kuterus menggerakkan jariku dengan cepat, sampai membuat nafasku memburu tak beraturan.
" Ahh.. mmh " erangku lirih, tangan yang satu membungkam mulutku agar suara desahanku tak terdengar olehnya.
" Aahh.. om mmph.. shit!! " sontak, gerakanku terhenti, ketika mendengar ada suara langkah kaki.
KAMU SEDANG MEMBACA
ARABELLA
RomanceHANYA BOLEH DIBACA KHUSUS USIA DIATAS 21 TAHUN, KARNA CERITA MENGANDUNG UNSUR VULGAR. TIDAK DISARANKAN UNTUK DIBACA RAME-RAME- Aku seorang wanita yang memiliki profesi yang hanya bermodalkan tubuh saja. Sejak perceraian ayah dan ibu tampaknya hidupk...