14. SERPIHAN MEMORI

5.6K 69 0
                                    

_{}_

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

_{}_

" Ma.. mama "
" Mama.. "
" Ma.. ini Allan ma "

Allan membuka pintu kamar ibunya,  namun ia tidak mendapati keberadaan ibunya, ia terus mencari disetiap sudut ruangan.

" Tolong "
" Tolong saya tolong "
" Allan ini mama nak "
" Mama disini nak "
" Buka pintunya!!! "
" Tolong, siapapun yang ada di dalam kamar. Keluarkan saya "
" Allan.. Mas fero.. tolong "

Suara dari dalam kamar ibunya terdengar bunyi ketukan pintu sangat keras, Allan kembali membuka kenop pintu. Dan lagi, ia masih tidak menemukan sosok ibunya itu. Seraya ia teriak, guna memastikannya lagi.

" Mama!! "
" Mama dimana "
" Ini Allan ma, mama!!! "

Anehnya ketika berada di dalam. suara ketukan justru malah menghilang.  Membuat Allan hampir menyerah lalu langkahnya segera meninggalkan tempat tersebut.  namun, ia terhenti melihat kejangganlan lemari kaca tempat buku-buku tersebut.

Langkahnya mendekati lemari itu, dengan memastikan apakah didalamnya ada ruangan lain yang menyatu dengan lemari buku.

" Mama.. "

" Mama ada di dalam sana? " Lantangnya, dengan mengetuk lemari.

" Ma..  dalam hitungan ketiga, beri allan ketukan kalau mama memang ada di dalam.  "

" 1... "

" 2.. "

" 3!! "

Tetap saja,  tak ada respon sama sekali, tak sampai disitu ia masih merasa bahwa ada sesuatu dari balik lemari tersebut.

* Tok.. tok..tok*

Tak lama kemudian, bunyi lirih ketukan tersebut terdengar olehnya.

" A... Allan.. to..long.. ma..ma " terbata-bata ia memanggili anaknya.

Seraya Allan berusaha membuka isi lemari tersebut, memutar kedua bola matanya untuk berkeliling mencari tombol yang dapat membuka lemarinya.

Alhasil, ia mendapatkannya tak mau berlama-lama ia segera menekan tombolnya.

Dan akhirnya terbuka, matanya membelalak betapa terkejutnya ia mendapati ibunya tengah duduk lemas tak berdaya dengan tubuhnya yang terikat.

" Mamaa!!! " Teriaknya,

" Allan.. "  sapa sang ibu, sembari merintih. Dengan cepat ia membuka tali yang sudah begitu lama mengikat ibunya.

" Siapa yang melakukan ini ke mama "

"  Siapa ma, jawab Allan "  melihat muka lesu ibunya, membuat Allan tak kuat hati. Hatinya tersayat, melihat ibunya terbujur lemas dengan pipinya yang lebam membiru.

Segera ia menggendong ibunya untuk keluar dari ruangan sialan tersebut.

" Allan, bawa mama pergi dari rumah ini " ujar ibunya lirih.

ARABELLATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang