_{}_
Aku melihat tampak kejauhan terlihat ia sedang duduk di bangku sebuah taman, dengan menyilangkan kakinya. Ia belum menyadari kehadiranku karena pandangannya yang tertuju kepada sebuah ponsel yang dimainkannya sedari tadi saat menungguku.
Rasanya aku sudah sangat merindukannya. Karena perjalanan rapatnya yang harus membuat kami saling berjauhan dan dia susah sekali untuk dihubungi. Aku menduduki bangku tersebut disebelahnya, namun ia tetap tidak menengok kearahku dan hanya diam saja tanpa menyapaku. Ketika aku menyentuh punggungnya, Ia baru menyapaku dengan pipinya yang mengembang namun matanya masih tertuju kepada ponsel.
" Baru ketemu tapi sudah diabaikan. " celetukku,
" Sebentar baby, ada sedikit problem. "
" Hari ini aku milikmu baby, Waktuku banyak untukmu. "
" Don't worry. Okey.. " ia seketika membelai rambutku dengan menatapku. Aku tersipu, Ia kembali beralih ke ponselnya. Namun aku tidak berhenti berkicau.
" Aku tuh kangen banget sama om. "
" Me too. " Sahutnya. Yang tetap mengotak-atik ponsel digenggamnya.
" Aku telfon om juga tidak pernah diangkat. "
" I am sorry baby. "
" Om tidak tahu apa kalau Ara habis diperkosa bahkan hampir mati. "
" I am so.. mmm what.? ". Ia sontak menatapku dengan menyuruhku untuk mengulangi perkataanku lagi.
" Iya ada klien yang mau membooking ara. Kemudian tiba tiba orang itu memperkosaku di dalam mobil yang disekitarnya tidak ada siapapun. "
" Orang itu juga sengaja membawa Ara ketempat yang jauh sekali. "
" Ara di cekik, tanganku diikat bahkan bibir Ara sampai berdarah. "
Belum sampai selesai aku bercerita seketika davidz memeluk tubuhku. Aku mendadak ingin menangis.
" Daerah intim Ara sakit sekali saat itu. "
" Ara ketakutan, Ara tidak menelfon om karena Ara tahu pasti tidak akan di angkat. " Aku seketika menangis tersedu-sedu. Seolah ia memberikanku ruang untuk menangis. Sesekali ia juga menepuk-nepuk punggungku.
" Untung saja hari itu aku selamat. "
" Kalau tidak. Mungkin om tidak akan bisa bertemu denganku lagi. Seperti hari ini. "
" Aku minta maaf ya.. Aku tidak ada disaat kejadian itu. " Bisiknya dari belakang punggungku.
" I am so sorry baby. " Kemudian ia menggenggam erat tanganku.
" Kalau aku tidak ada, jangan pernah melayani orang lain. Apalagi jika harus dibawa ke tempat yang jauh dari tempat tinggalmu. "
" Jangan bodoh!!. " jari jarinya menyentil keningku.
KAMU SEDANG MEMBACA
ARABELLA
RomanceHANYA BOLEH DIBACA KHUSUS USIA DIATAS 21 TAHUN, KARNA CERITA MENGANDUNG UNSUR VULGAR. TIDAK DISARANKAN UNTUK DIBACA RAME-RAME- Aku seorang wanita yang memiliki profesi yang hanya bermodalkan tubuh saja. Sejak perceraian ayah dan ibu tampaknya hidupk...