_{}_
Suasana dunia malam yang hingar-hingar. Dentuman musik disco terdengar menggema sangat keras memenuhi ruangan, Dengan kilatan lampu disco yang tampak mewarnai tempat para pecinta dunia malam itu. Hembusan napas berbau alkohol campur aduk dengan pekatnya asap rokok. Seorang lelaki melangkah memasuki tempat tersebut bersama temannya. Mereka duduk tepat di depan sang peracik Alkohol. Diskotik tersebut sudah sejak lama menjadi base camp mereka, Tempat yang mereka jadikan untuk sekedar menghibur diri ataupun memburu nafsunya. Lelaki itu jelas adalah Erdana, mantanku. Dengan ditemani Edgar, sahabat baiknya sejak dibangku SMA.
Tentu saja aku juga sangat mengenal Edgar. Dia adalah orang yang ikut andil dalam hubungan kami. Edgar lah yang memperkenalkanku kepada Erdana. Saat masih SMA, Aku dan Edgar sekelas. Saat itu juga Edgar adalah satu-satunya teman baikku. karena sejak menginjak bangku SMP sampai dengan SMA aku tidak memiliki teman yang kenal dekat denganku. Aku sangat introvert sekali. Hanya Edgar dan Kiran lah yang paling dekat denganku. Namun semenjak kami lulus. Sudah jarang sekali bertemu, di tambah lagi Kiran melanjutkan sekolahnya di luar negeri. Tepatnya di Turki. Sedangkan hubunganku dengan Edgar menjadi renggang akibat kandasnya hubunganku dengan erdana.
Erdana duduk termenung sembari meneguk sebuah alkohol yang diminumnya langsung dari botol. Sedangkan Edgar tampak asyik berjoget dengan wanita asing. Erdan menengok ke arah temannya tersebut sembari menghisap rokok. Ia juga meminta satu botol alkohol lagi kepada sang barista. Empat botol alkohol ia minum sendiri. Ia memang peminum berat semenjak dulu. Salah satunya hal tersebut membuatku sepakat untuk meninggalkannya. Beberapa kali ia selalu mengigau memanggil namaku sembari menyibakkan rambutnya. Disaat erdan hampir kehilangan kesadaran, tampak Edgar menghampirinya dengan menepuk punggung erdan.
" Sakit brengsek!!!. " Makinya, dengan matanya yang sayup-sayup.
" Kenapa elu bro.? Belum apa-apa sudah mabuk begini. " Ledek edgar, sembari menuangkan alkohol di gelas kecil.
" Cerita lah sama gua. " Edgar meneguk alkohol tersebut, dan kembali menuangkannya lagi. Tangan kekar erdan menggebrak meja bar tender tersebut. Membuat Edgar terkejut sampai ia tersedak
" Weehh.. santai dong bro!!. "
" Dilihat dari muka elu yang musam begini, pasti tentang cewek ya. " Imbuhnya, sembari mulutnya menghisap rokok.
" Gua beberapa kali ketemu arabella. "
" Elu masih ingat arabella kan.? "
" Mantan elu jaman dulu kan.? "
" Yang elu hamilin!!. " Suara Edgar mengeras, membuat orang di sekitar melirik ke arah mereka. Erdan menepuk bahu temannya itu.
" Elu kalau ngomong jangan keras-keras brengsek!!!. " Seketika edgar menyumpal mulutnya dengan kedua tangannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
ARABELLA
RomanceHANYA BOLEH DIBACA KHUSUS USIA DIATAS 21 TAHUN, KARNA CERITA MENGANDUNG UNSUR VULGAR. TIDAK DISARANKAN UNTUK DIBACA RAME-RAME- Aku seorang wanita yang memiliki profesi yang hanya bermodalkan tubuh saja. Sejak perceraian ayah dan ibu tampaknya hidupk...