[{}]Langkahnya terus menyusuri kota tempatnya tinggal saat masih duduk dibangku smp, sembari menggenggam tangan mungil itu. disepanjang jalan, pria itu bahkan melantunkan nyanyiannya. Membuat orang disekelilingnya terpukau mendapati pemandangan manis dan hangat itu di pagi hari, udara yang masih segar juga turut menemani langkah mereka berdua.
" Ayah, Keisha lapar. " Keluh nya, seraya memegangi perut dengan menyeka keringat yang tampak bercucuran di dahi. Seketika pria itu terhenti, menunduk sembari menurunkan lututnya dekat dengan gadis mungilnya.
" Lapar ya.. Mmm keisha lagi pingin makan apa? " kedua bola matanya mengitari jalanan.
" Mmm apa ya.. " mengacungkan jari telunjuk menghadap dagu, seketika parasnya terpapar kegirangan karena mengetahui keberadaan sebuah gerobak mie ayam.
Suatu kebetulan yang membahagiakan bagi dirinya. pasalnya, mie ayam adalah makanan favoritnya.
Tampak ia mengarahkan satu jarinya ke arah gerobak bakso, " Ayah.. aku mau mie ayam, ayo kita makan itu aja " ucapnya, menanggapi permintaan anaknya tersebut seketika ia menarik lengan sang anak untuk segera mengunjungi gerobak itu.
Berjalan dengan penuh riang, sembari memainkan kakinya untuk berjingkat - jingkat. Ia pun menyimpulkan senyum melihat gadis kecilnya itu sangat kegirangan.
Sesampainya, seketika gadis itu duduk dengan asyik lalu menyeruput mie tersebut tanpa memperhatikan orang disekitarnya. Padahal, dirinya telah menjadi pusat perhatian orang disekelilingnya karena gemas dengan tingkah lakunya saat sedang menikmati semangkok mie.
Disamping itu, saat tengah menelan sontak hardin tersedak ketika tak sengaja melihat seseorang yang tampak tidak asing baginya, ia bahkan terus mengucek matanya dengan memastikan bahwa ia tidak sedang berhalusinasi.
" Loh.. Ayah kenapa? "
" Ayah lagi sakit? " ucapnya polos, seraya menepuk punggung hardin yang tegap.
" Tidak, ayah hanya tersedak. Keisha lanjutin makannya ya. " ia pun mengangguk, dengan menggenggam kembali garpu serta sendoknya.
Tampak disebrang jalan tempatnya berada. matanya jelas sekali melihat sosok perempuan yang seketika menusuk jantungnya, Membuatnya merasakan detak jantungnya yang berdegup tak karuan. Ia bahkan masih berusaha percaya bahwa wanita itu memanglah cinta pertamanya.
" Siapa lelaki itu? " gumamnya kesal, sialnya, seketika mukanya berubah menjadi masam melihat wanita tersebut bersama dengan laki-laki.
KAMU SEDANG MEMBACA
ARABELLA
RomanceHANYA BOLEH DIBACA KHUSUS USIA DIATAS 21 TAHUN, KARNA CERITA MENGANDUNG UNSUR VULGAR. TIDAK DISARANKAN UNTUK DIBACA RAME-RAME- Aku seorang wanita yang memiliki profesi yang hanya bermodalkan tubuh saja. Sejak perceraian ayah dan ibu tampaknya hidupk...