26. GELISAH TAK BERKESUDAHAN

2.5K 35 0
                                    

_{}_

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

_{}_


Setelah selama dua hari aku tidak masuk sekolah. banyak hal yang tidak aku ketahui sekalipun. rasanya aku seperti menemukan diriku yang baru, gadis kecil se-usiaku yang seharusnya melewati masa sma nya dengan suka cita, sibuk memikirkan esok akan lanjut sekolah dimana, dan yang sibuk fokus dalam ujian nasional justru berbanding balik denganku yang masih sekolah namun sudah memiliki seorang janin di dalam perutku.

Ketika aku tengah memasuki kelas, teman-teman menyambutku dengan penuh hangat, Kiran yang dari kejauhan tampak berlari riang gembira dengan lengannya yang sudah siap memelukku. untuk yang pertama kalinya, aku benar-benar merasa tidak percaya diri dengan diriku yang baru. sesekali aku bahkan melirik dari ujung rambut hingga ujung kaki setiap perempuan yang ada di dalam kelas tersebut. sembari membandingkan diriku yang aneh ini. aku tampak tidak nyaman dengan diriku yang sekarang ; lebih tepatnya, Aku malu.

" Kamu sudah sehat Ra.? " Sambut edgar sembari tangannya yang dimasukkan ke saku celana.

" Sudah dong, kalian kangen aku gak.? "

" Enggak " sontak Kiran dan Edgar pun secara bersamaan menjawab. seraya tawa Kiran menggelegar karena tidak sanggup menahan tawanya yang sedari tadi ia tahan.

" Gue kangen Ra, gak ada elu sepi banget. mana hidup udah sepi, eh disekolah sepi juga."

" Curcol nih... " Potong Edgar, aku pun hanya tersenyum tipis melihat lelucon mereka, setidaknya aku merasa tenang bila menghabiskan waktu bersama mereka. setiap kali bertemu mereka aku jadi bisa mengalihkan beban yang tengah aku pikirkan.

" Untung ada mereka." Batinku,

" Kalau kalian tau pasti kalian gak mau berteman lagi sama aku." Batinku, sembari aku memandangi setiap inci wajah mereka.

" Maafin aku ya Kiran, Edgar." Gumamku lirih,

Proses pembelajaran berlangsung seperti biasanya, sampai pada di waktu istirahat. seketika aku langsung menghampiri toilet, karena sejak jam pelajaran masih berlangsung aku merasakan mual dan ingin muntah. saat lonceng berbunyi aku langsung berlari menuju toilet. kiran yang memperhatikanku sontak terkejut dengan sikapku yang seperti sedang terjadi sesuatu, tak lama akhirnya Kiran menyusulku ke toilet karena takut terjadi sesuatu dengan diriku.

" Huueekk..huueekk..," suara air kran sengaja aku nyalakan agar pada saat aku sedang memuntahkannya tidak terdengar dari luar. tampak dari luar suara ketukan pintu sangat keras, dari luar meski samar-samar aku mendengar seseorang telah memanggil namaku.

" Ara kan ini.? "

" Ara kamu kenapa.?"

" Ara..buka dong pintunya." Kiran terus menggedor pintu. segera aku matikan air kran tersebut dan keluar dari kamar mandi, aku mendapati wajah Kiran yang tampak panik ketakutan.

" Apa sih Ran. ketuk pintunya biasa aja kali.gue gak budeg kok."

" Yah habisnya elu tiba-tiba lari cepet banget, gua kirain elu kenapa-kenapa tau."

ARABELLATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang