[{}]
Pertemuan Hardin denganku, mengingatkan perasaannya yang selama sepuluh tahun ini ia pendam sendiri, tanpa ada keberanian dalam mengungkapkannya.
Setiap mata kami saling bertemu, bola matanya yang identik berwarna biru itu menatapku lekat-lekat. Sembari, memperlihatkan senyumnya yg cenderung kaku.
Selalu cantik, dan akan tetap cantik.-
Seraya, ia mengarahkan kedua telapak tangannya pada dagunya yang membentuk seperti huruf V.
Saat mendengarkan aku bercerita. seolah matanya selalu berbinar, terlihat wajah kemenangan sedang merangkulnya. Apalagi, membuatnya semakin tampak sempurna dengan bola matanya yang berwarna biru tersebut. Duh..
Dengan posisi duduknya yang seperti itu, sialnya, Aku malah salah tingkah dan bahkan tak sanggup untuk melanjutkan bercerita.
Kadangkala, Aku sengaja mengalihkan perasaan aneh ini dengan mengajak anak hardin berbicara atau bahkan menggodanya.
Keisya, yang tengah seronok menggambar sesuatu pada buku gambarnya sama sekali tak menggubris bahkan menganggu obrolan kami.
Sungguh, hardin cukup pintar dalam mendidiknya.
Padahal, saat kami masih sekolah, perlakuan hardin selalu manis kepadaku Namun, saat itu tak membuat hatiku bergeming sekalipun. Kenyataannya, kini hatiku dibuat was-was olehnya.
Debaran jantungku begitu kejam, seolah tak memberiku jeda untuk bernafas sebentar. Apalagi tiap kali ia mengeluarkan senyum lembutnya itu.
Gila!! Kamu sudah gila ara!! Ayo fokus ke topik kalian.-
" Ara.. " Suara itu berhasil membuyarkan isi kepalaku, Seraya aku mengangkat kepala untuk melihatnya.
" Apa kamu sudah menikah? " tanyanya frontal, tanpa Aiueo.
Sontak mataku terbelalak, berusaha mencerna perkataannya. Kepalaku seolah menggeleng lebih dulu, tanpa menunggu intruksi dariku.
" Memangnya, yang kau lihat sekarang.. Aku seperti seseorang yang sudah menikah ya? " Meraih sebuah botol air mineral, setelahnya aku teguk.
KAMU SEDANG MEMBACA
ARABELLA
RomanceHANYA BOLEH DIBACA KHUSUS USIA DIATAS 21 TAHUN, KARNA CERITA MENGANDUNG UNSUR VULGAR. TIDAK DISARANKAN UNTUK DIBACA RAME-RAME- Aku seorang wanita yang memiliki profesi yang hanya bermodalkan tubuh saja. Sejak perceraian ayah dan ibu tampaknya hidupk...